Hingga Akhir Agustus Angin di Bandung Cukup Kencang, Ini Rekomendasi BMKG
Rabu, 26 Agustus 2020 - 12:15 WIB
BANDUNG - Angin dengan hembusan cukup kencang akhir akhir ini melanda Bandung. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, tingginya hembusan angin akan terjadi hingga akhir Agustus 2020.
Kepala Stasiun Geofisika Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, kendati hembusan angin di Bandung akhir akhir ini meningkat, namun secara angka masih kategori normal.
Pengamatan di Stasiun BMKG Sukajadi kecepatan angin mencapai titik puncak 20 knot. Di mana angka normal yaitu 0 hingga 20 knot atau 37 km/jam.
"Angin kencang pada saat puncak musim kemarau seperti saat ini memang wajar, karena perbedaan tekanan yang mencolok antara benua Australia yang bertekanan tinggi dan Benua Asia yang bertekanan rendah," kata Tony, Rabu (26/8/2020).
Berdasarkan data dan model yang BMKG gunakan, untuk wilayah Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, angin kencang berpeluang terjadi hingga akhir bulan Agustus 2020.
Melihat kondisi itu, BMKG memberikan beberapa rekomendasi kepada masyarakat. Pertama, menjaga agar tidak dehidrasi dengan minum air dengan jumlah cukup. (Baca juga: Satbrimob Polda Jabar Sediakan Wifi Gratis untuk Siswa Belajar)
Kedua, selalu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh karena gangguan debu dan polusi udara meningkat. (Baca juga: Bank BJB-Hipmi Sepakat Bangkitkan Ekonomi Pengusaha Muda Jawa Barat)
"Terakhir, berhemat dalam penggunaan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Karena ini musim kemarau," imbuh dia.
Kepala Stasiun Geofisika Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, kendati hembusan angin di Bandung akhir akhir ini meningkat, namun secara angka masih kategori normal.
Pengamatan di Stasiun BMKG Sukajadi kecepatan angin mencapai titik puncak 20 knot. Di mana angka normal yaitu 0 hingga 20 knot atau 37 km/jam.
"Angin kencang pada saat puncak musim kemarau seperti saat ini memang wajar, karena perbedaan tekanan yang mencolok antara benua Australia yang bertekanan tinggi dan Benua Asia yang bertekanan rendah," kata Tony, Rabu (26/8/2020).
Berdasarkan data dan model yang BMKG gunakan, untuk wilayah Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, angin kencang berpeluang terjadi hingga akhir bulan Agustus 2020.
Melihat kondisi itu, BMKG memberikan beberapa rekomendasi kepada masyarakat. Pertama, menjaga agar tidak dehidrasi dengan minum air dengan jumlah cukup. (Baca juga: Satbrimob Polda Jabar Sediakan Wifi Gratis untuk Siswa Belajar)
Kedua, selalu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh karena gangguan debu dan polusi udara meningkat. (Baca juga: Bank BJB-Hipmi Sepakat Bangkitkan Ekonomi Pengusaha Muda Jawa Barat)
"Terakhir, berhemat dalam penggunaan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Karena ini musim kemarau," imbuh dia.
(boy)
tulis komentar anda