Kisah Kuda Kiai Pakeling Selamatkan Untung Surapati dari Tembakan Peluru Emas VOC
Minggu, 18 Agustus 2024 - 06:12 WIB
Pasukan VOC Belanda konon dibuat kewalahan dengan perlawanan Untung Surapati. Mantan budak itu memberikan perlawanan luar biasa, di tengah kesaktian yang dimilikinya. Bahkan Untung Surapati konon nyaris saja gugur saat berperang lawan pasukan VOC Belanda.
Saat itu pasukan VOC Belanda memang membantu pasukan Sampang dan Surabaya, melawan pasukan Pasuruhan dan Bali, yang dipimpin oleh Untung Surapati.
Awalnya pasukan Untung Surapati di Pasuruhan, mendengar kabar pasukan Sampang, Madura, dan kompeni telah berperang melawan pasukan Sunan Amangkurat III di Bangil.Kemudian Untung Surapati mempersiapkan pasukannya yang mendapat bantuan dari orang-orang Bali.
Pasukannya bergerak ke Bangil dipimpin oleh Untung Surapati, sebagaimana dikutip dari “Untung Surapati Melawan VOC Sampai Mati: Kisah dan Sejarah Hidup Untung Surapati Sejak Jadi Budak hingga Pahlawan”.
Dengan kuda Kiai Pakeling, Untung Surapati beserta pasukannya membelah barisan pasukan gabungan Sampang, Surabaya, dan Kumpeni. Perang tanding antara kedua pasukan besar itu begitu mengerikan. Derap kaki-kaki kuda terdengar beriringan.
Konon perang itu begitu menegangkan, panah-panah api berlesatan di udara. Pedang-pedang berdentingan, desingan peluru yang melesat dari lubang-lubang senapan. Teriakan-teriakan prajurit sebelum menemui ajalnya. Bergelimpangan di tanah dengan bersimbah darah.
Sekejap mata, banyak prajurit yang tewas dalam perang di Bangil. Tidak hanya prajurit-prajurit dari pasukan gabungan Pasuruhan dan Bali; namun pula prajurit-prajurit dari pasukan gabungan Sampang, Surabaya, dan Kumpeni.
Saat itu pasukan VOC Belanda memang membantu pasukan Sampang dan Surabaya, melawan pasukan Pasuruhan dan Bali, yang dipimpin oleh Untung Surapati.
Awalnya pasukan Untung Surapati di Pasuruhan, mendengar kabar pasukan Sampang, Madura, dan kompeni telah berperang melawan pasukan Sunan Amangkurat III di Bangil.Kemudian Untung Surapati mempersiapkan pasukannya yang mendapat bantuan dari orang-orang Bali.
Pasukannya bergerak ke Bangil dipimpin oleh Untung Surapati, sebagaimana dikutip dari “Untung Surapati Melawan VOC Sampai Mati: Kisah dan Sejarah Hidup Untung Surapati Sejak Jadi Budak hingga Pahlawan”.
Dengan kuda Kiai Pakeling, Untung Surapati beserta pasukannya membelah barisan pasukan gabungan Sampang, Surabaya, dan Kumpeni. Perang tanding antara kedua pasukan besar itu begitu mengerikan. Derap kaki-kaki kuda terdengar beriringan.
Konon perang itu begitu menegangkan, panah-panah api berlesatan di udara. Pedang-pedang berdentingan, desingan peluru yang melesat dari lubang-lubang senapan. Teriakan-teriakan prajurit sebelum menemui ajalnya. Bergelimpangan di tanah dengan bersimbah darah.
Baca Juga
Sekejap mata, banyak prajurit yang tewas dalam perang di Bangil. Tidak hanya prajurit-prajurit dari pasukan gabungan Pasuruhan dan Bali; namun pula prajurit-prajurit dari pasukan gabungan Sampang, Surabaya, dan Kumpeni.
tulis komentar anda