Kisah Tragis Ronggolawe, Kesetiaan Bela Raja Majapahit Berujung Kematian dengan Cap Pemberontak
Kamis, 01 Agustus 2024 - 17:48 WIB
RONGGOLAWE membawa kuda-kuda perang terbaik dari Sumbawa kepada Raja Majapahit Raden Wijaya untuk berperang melawan Kerajaan Kediri. Sebanyak 27 kuda dibawa menyeberangi lautan dengan ombak yang ganas.
Kesetiaan Ronggolawe kepada pendiri Majapahit, Raden Wijaya tak diragukan lagi. Kisah kesetiaan Ronggolawe dimulai saat bersama ayahnya, Arya Wiraraja yang saat itu menjabat Bupati Songenep atau Sumenep membantu Raden Wijaya yang sedang membuka Hutan Tarik hingga akhirnya berdiri Kerajaan Majapahit.
Saat pasukan di bawah komando Raden Wijaya, bekerja sama dengan pasukan Mongol, menyerang Kerajaan Kadiri, Ronggolawe turut berada dalam pasukan tersebut.
Ronggolawe dan pasukan Majapahit menggempur benteng timur Kerajaan Kediri. Dalam pertempuran itu, Ronggolawe berhasil membunuh Sagara Winotan yang merupakan pemimpin benteng tersebut.
Dalam Kidung Ronggolawe, setelah Kediri runtuh Raden Wijaya menjadi raja pertama Kerajaan Majapahit. Atas jasa-jasanya dalam perjuangan, Ronggolawe diangkat sebagai Bupati Tuban, yang merupakan pelabuhan utama di wilayah timur Pulau Jawa.
Namun, Ronggolawe tidak puas karena merasa seharusnya mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Ronggolawe semakin kesal setelah Nambi diangkat sebagai Rakryan Patih, jabatan paling tinggi dalam struktur pemerintahan kerajaan di bawah raja.
Posisi Rakryan Patih seharusnya diserahkan kepada Lembu Sora, yang dinilai Ronggolawe jauh lebih berjasa daripada Nambi.
Kesetiaan Ronggolawe kepada pendiri Majapahit, Raden Wijaya tak diragukan lagi. Kisah kesetiaan Ronggolawe dimulai saat bersama ayahnya, Arya Wiraraja yang saat itu menjabat Bupati Songenep atau Sumenep membantu Raden Wijaya yang sedang membuka Hutan Tarik hingga akhirnya berdiri Kerajaan Majapahit.
Baca Juga
Saat pasukan di bawah komando Raden Wijaya, bekerja sama dengan pasukan Mongol, menyerang Kerajaan Kadiri, Ronggolawe turut berada dalam pasukan tersebut.
Ronggolawe dan pasukan Majapahit menggempur benteng timur Kerajaan Kediri. Dalam pertempuran itu, Ronggolawe berhasil membunuh Sagara Winotan yang merupakan pemimpin benteng tersebut.
Dalam Kidung Ronggolawe, setelah Kediri runtuh Raden Wijaya menjadi raja pertama Kerajaan Majapahit. Atas jasa-jasanya dalam perjuangan, Ronggolawe diangkat sebagai Bupati Tuban, yang merupakan pelabuhan utama di wilayah timur Pulau Jawa.
Namun, Ronggolawe tidak puas karena merasa seharusnya mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Ronggolawe semakin kesal setelah Nambi diangkat sebagai Rakryan Patih, jabatan paling tinggi dalam struktur pemerintahan kerajaan di bawah raja.
Baca Juga
Posisi Rakryan Patih seharusnya diserahkan kepada Lembu Sora, yang dinilai Ronggolawe jauh lebih berjasa daripada Nambi.
tulis komentar anda