Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya, Mulai dari Tidak Bisa Bersaing Secara Bisnis hingga Kemunculan Kerajaan Baru
Rabu, 24 Juli 2024 - 16:18 WIB
KERAJAAN Sriwijaya merupakan kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di Pulau Sumatera. Sriwijaya banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan pesisir Kalimantan.
Kerajaan Sriwijaya memegang kendali kekuasaan dimulai dari masa abad ke-7 sampai dengan 13 masehi.
Banyak catatan sejarah mengatakan bahwa Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan yang berhasil menguasai kemaritiman Nusantara lewat kekuatan militernya yang dimiliki.
Sayangnya setelah mencapai kejayaan selama 4 abad kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran sekitar perkiraan abad ke-12 di masa kepemimpinan Raja Sanggrama Wijayatunggawarman.
Dikutip dari jurnal "Dinamika Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehancuran Imperium Maritim Abad Pertengahan", kemunduran Kerajaan Sriwijaya disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti pertumbuhan ekspansi bisnis dan kapal-kapal yang berlayar langsung dari China.
Selain itu, para penguasa lokal yang tidak bisa beradaptasi dengan harga pasar baru yang lebih terbuka. Ramainya pelayaran di sekitar jalur perdagangan ini menyebabkan timbulnya beberapa bandar pelabuhan penting, seperti Samudera Pasai, Malaka, dan Kota China.
Kerajaan Sriwijaya memegang kendali kekuasaan dimulai dari masa abad ke-7 sampai dengan 13 masehi.
Banyak catatan sejarah mengatakan bahwa Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan yang berhasil menguasai kemaritiman Nusantara lewat kekuatan militernya yang dimiliki.
Sayangnya setelah mencapai kejayaan selama 4 abad kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran sekitar perkiraan abad ke-12 di masa kepemimpinan Raja Sanggrama Wijayatunggawarman.
Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya
Dikutip dari jurnal "Dinamika Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehancuran Imperium Maritim Abad Pertengahan", kemunduran Kerajaan Sriwijaya disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti pertumbuhan ekspansi bisnis dan kapal-kapal yang berlayar langsung dari China.
Selain itu, para penguasa lokal yang tidak bisa beradaptasi dengan harga pasar baru yang lebih terbuka. Ramainya pelayaran di sekitar jalur perdagangan ini menyebabkan timbulnya beberapa bandar pelabuhan penting, seperti Samudera Pasai, Malaka, dan Kota China.
tulis komentar anda