Banjir Bandang Terjang Parigi Moutong, 1 Tewas dan 2 Hilang
Minggu, 23 Juni 2024 - 13:26 WIB
PARIGI MOUTONG - Banjirbandang menerjangKabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Minggu (23/6/2024) pukul 04.38 WITA. Banjir kali ini menimpa Desa Sienjo dan Desa Sibalago di Kecamatan Toribulu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melaporkan sebanyak tiga orang warga Desa Sibalago dilaporkan menjadi korban jiwa terdiri dari satu orang meninggal dunia dan dua lainnya hilang. Sementara itu, total sementara 120 Kepala Keluarga terdampak.
"Kejadian banjir kali ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah hulu Sungai Toribulu hingga menyebabkan sungai meluap," ungkap Abdul dalam keterangan resminya.
Tercatat, Desa Sibalago yang terletak di wilayah hulu terimbas luapan air sungai cukup parah. Air sungai bercampur lumpur menerjang pemukiman warga dan merusak satu unit jembatan penguhubung desa. Hal ini menyebabkan warga Desa Sibalago terisolir.
Berdasarkan laporan mutakhir yang diterima BNPB hingga hari ini pukul 11.00 WIB, terdapat beberapa warga Desa Sibalago yang terpaksa mengungsi di Balai Desa setempat. Beberapa rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan berat akibat terjangan banjir.
Sementara, dilapokan hujan sudah mulai reda dan ketinggian air sudah mulai surut. Tim gabungan melaksanakan penanganan darurat berupa evakuasi warga yang terdampak serta operasi pencarian dan pertolongan pada korban yang dilaporkan hilang. Tim gabungan harus menyebrang aliran sungai demi mencapai Desa Sibalago.
Selain itu, tim gabungan juga tengah berupaya mencapai Desa Sienjo. Beberapa dusun di Desa Sienjo juga terisolir akibat akses jalan desa terdampak banjir dan tidak bisa dilewati kendaraan. Desa Sienjo merupakan wilayah dataran rendah di tepi laut yang pada kejadian banjir kali ini menjadi titik pertemuan genangan banjir dengan air laut pasang.
BNPB mengimbau warga Sulawesi Tengah untuk selalu waspada akan risiko bencana susulan. Badan Mateorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini akan potensi hujan lebat di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah hingga Senin (24/6/2024) mendatang. Jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam, warga dihimbau untuk evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melaporkan sebanyak tiga orang warga Desa Sibalago dilaporkan menjadi korban jiwa terdiri dari satu orang meninggal dunia dan dua lainnya hilang. Sementara itu, total sementara 120 Kepala Keluarga terdampak.
"Kejadian banjir kali ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah hulu Sungai Toribulu hingga menyebabkan sungai meluap," ungkap Abdul dalam keterangan resminya.
Tercatat, Desa Sibalago yang terletak di wilayah hulu terimbas luapan air sungai cukup parah. Air sungai bercampur lumpur menerjang pemukiman warga dan merusak satu unit jembatan penguhubung desa. Hal ini menyebabkan warga Desa Sibalago terisolir.
Berdasarkan laporan mutakhir yang diterima BNPB hingga hari ini pukul 11.00 WIB, terdapat beberapa warga Desa Sibalago yang terpaksa mengungsi di Balai Desa setempat. Beberapa rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan berat akibat terjangan banjir.
Sementara, dilapokan hujan sudah mulai reda dan ketinggian air sudah mulai surut. Tim gabungan melaksanakan penanganan darurat berupa evakuasi warga yang terdampak serta operasi pencarian dan pertolongan pada korban yang dilaporkan hilang. Tim gabungan harus menyebrang aliran sungai demi mencapai Desa Sibalago.
Selain itu, tim gabungan juga tengah berupaya mencapai Desa Sienjo. Beberapa dusun di Desa Sienjo juga terisolir akibat akses jalan desa terdampak banjir dan tidak bisa dilewati kendaraan. Desa Sienjo merupakan wilayah dataran rendah di tepi laut yang pada kejadian banjir kali ini menjadi titik pertemuan genangan banjir dengan air laut pasang.
BNPB mengimbau warga Sulawesi Tengah untuk selalu waspada akan risiko bencana susulan. Badan Mateorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini akan potensi hujan lebat di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah hingga Senin (24/6/2024) mendatang. Jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam, warga dihimbau untuk evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.
(hri)
tulis komentar anda