Gunung Merapi Kembali Erupsi Pagi Ini, Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.000 Meter
Minggu, 09 Juni 2024 - 06:43 WIB
YOGYAKARTA - Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan meluncurkan Awan Panas Guguran pada Minggu (9/6/2024). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat peristiwa tersebut terjadi pada pukul 04.06 WIB. Awan panas guguran ini memiliki amplitudo maksimal 55 mm dan berdurasi 155,84 detik, dengan jarak luncur sejauh 1.000 meter ke arah Barat Daya, menuju Kali Bebeng.
BPPTKG mengimbau masyarakat untuk menjauhi daerah bahaya yang telah direkomendasikan. Meskipun cuaca cenderung cerah dan berawan, serta angin bertiup lemah ke arah barat, masyarakat di sekitar Gunung Merapi harus tetap waspada.
"Suhu udara di sekitar gunung berkisar antara 15-20°C, dengan kelembaban udara 69-98,4%, dan tekanan udara 838,5-918,6 mmHg. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan mencapai ketinggian 20-50 meter di atas puncak kawah," tulis BPPTKG dalam keterangan resmi, Minggu (9/6/2024).
Aktivitas kegempaan lainnya yang tercatat antara lain 26 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-37 mm dan durasi 52,7-163,3 detik, serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 6 mm dan durasi 97,8 detik. Selain itu, BPPTKG juga mengamati 14 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter.
Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas terutama pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. BPPTKG menegaskan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar serta awan panas guguran (APG), terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi.
"Masyarakat kami minta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," tambah BPPTKG.
BPPTKG mengimbau masyarakat untuk menjauhi daerah bahaya yang telah direkomendasikan. Meskipun cuaca cenderung cerah dan berawan, serta angin bertiup lemah ke arah barat, masyarakat di sekitar Gunung Merapi harus tetap waspada.
"Suhu udara di sekitar gunung berkisar antara 15-20°C, dengan kelembaban udara 69-98,4%, dan tekanan udara 838,5-918,6 mmHg. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan mencapai ketinggian 20-50 meter di atas puncak kawah," tulis BPPTKG dalam keterangan resmi, Minggu (9/6/2024).
Aktivitas kegempaan lainnya yang tercatat antara lain 26 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-37 mm dan durasi 52,7-163,3 detik, serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 6 mm dan durasi 97,8 detik. Selain itu, BPPTKG juga mengamati 14 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter.
Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas terutama pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. BPPTKG menegaskan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar serta awan panas guguran (APG), terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi.
"Masyarakat kami minta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," tambah BPPTKG.
(hri)
tulis komentar anda