Gempa Mukomuko M5,7 Akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia

Rabu, 05 Juni 2024 - 10:35 WIB
BMKG menyatakan gempa magnitudo (M)5,7 yang mengguncang Mukomuko, Bengkulu, Rabu (5/6/2024) pukul 09.20.27 WIB akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia. Foto/BMKG
MUKOMUKO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan analisis terkait gempa bumi magnitudo (M)5,7 yang mengguncang Mukomuko, Bengkulu, Rabu (5/6/2024) pukul 09.20.27 WIB.

Gempa di Mukomuko ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,5. Episenter gempa terletak pada koordinat 3,74° LS ; 100,60° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 141 Km arah barat daya Mukomuko, Bengkulu pada kedalaman 20 km.



"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya, Rabu (5/6/2024).

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Mukomuko dengan skala intensitas III - IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), Argamakmur dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).

Daerah Kerinci dan Sungai Penuh dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).



Daryono memastikan dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 09.58 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pintanya.
(shf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content