Wapres Ma'ruf Amin Dukung Papua Selatan Jadi Pusat Industri Gula
Selasa, 04 Juni 2024 - 18:53 WIB
PAPUA SELATAN - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengunjungi kawasan Perkebunan Tebu Sermayam, Kampung Ngguti Bob, Kecamatan Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Selasa (4/6/2024). Wapres meninjau secara langsung laboratorium Investasi Pilot Project Perkebunan Tebu dan Green House.
Wapres mengatakan bahwa dirinya mendukung Papua Selatan menjadi salah satu pusat industri gula. Sebab, sejauh ini kebutuhan gula nasional masih ditopang gula impor yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun.
“Tiap tahun naik terus bahkan pada 2023 sampai 6 juta ton impor. Diperkirakan 2045 itu penduduk kita mencapai 300 juta orang. Jadi semakin banyak kita impor. Kami ingin Merauke ini dikembangkan sebagai pusat pertanian, perkebunan, termasuk tebu,” terangnya.
Untuk itu, Wapres mengharapkan pengembangan perkebunan tebu, khususnya di Merauke dapat berhasil, bahkan hingga memiliki kadar gula (rendemen) di atas 11 persen seperti Australia.
“Nah kita di Jawa Timur itu baru sampai 6 - 7 persen. Kalau [program] ini berhasil, ini [Merauke] akan menjadi lumbung [pangan], mengenai pertanian kita, perkebunan kita, di bidang salah satunya tebu, di samping juga beras,” ungkap Wapres.
Sebelumnya, saat menyampaikan paparan, Pimpinan Proyek PT Global Papua Abadi (GPA) Totok Lestyo melaporkan bahwa di kawasan Perkebunan Tebu Sermayam nantinya akan dibangun pabrik gula dan bioetanol.
“Di sini rencana kita akan membuat 2,6 juta ton gula dan 244 juta liter bioetanol di Kabupaten Merauke, Papua Selatan,” sebutnya.
Bahkan lebih dari itu, sambung Totok, Papua Selatan pada perencanaan 2025 - 2029 diproyeksikan akan menjadi pusat pertanian, perkebunan, kelautan, dan pariwisata. “Jadi, Papua Selatan jangka panjangnya pasti maju,” ujar Totok meyakinkan.
Wapres mengatakan bahwa dirinya mendukung Papua Selatan menjadi salah satu pusat industri gula. Sebab, sejauh ini kebutuhan gula nasional masih ditopang gula impor yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun.
“Tiap tahun naik terus bahkan pada 2023 sampai 6 juta ton impor. Diperkirakan 2045 itu penduduk kita mencapai 300 juta orang. Jadi semakin banyak kita impor. Kami ingin Merauke ini dikembangkan sebagai pusat pertanian, perkebunan, termasuk tebu,” terangnya.
Untuk itu, Wapres mengharapkan pengembangan perkebunan tebu, khususnya di Merauke dapat berhasil, bahkan hingga memiliki kadar gula (rendemen) di atas 11 persen seperti Australia.
“Nah kita di Jawa Timur itu baru sampai 6 - 7 persen. Kalau [program] ini berhasil, ini [Merauke] akan menjadi lumbung [pangan], mengenai pertanian kita, perkebunan kita, di bidang salah satunya tebu, di samping juga beras,” ungkap Wapres.
Sebelumnya, saat menyampaikan paparan, Pimpinan Proyek PT Global Papua Abadi (GPA) Totok Lestyo melaporkan bahwa di kawasan Perkebunan Tebu Sermayam nantinya akan dibangun pabrik gula dan bioetanol.
“Di sini rencana kita akan membuat 2,6 juta ton gula dan 244 juta liter bioetanol di Kabupaten Merauke, Papua Selatan,” sebutnya.
Bahkan lebih dari itu, sambung Totok, Papua Selatan pada perencanaan 2025 - 2029 diproyeksikan akan menjadi pusat pertanian, perkebunan, kelautan, dan pariwisata. “Jadi, Papua Selatan jangka panjangnya pasti maju,” ujar Totok meyakinkan.
(wib)
tulis komentar anda