Basarnas Padang: 20 Korban Banjir Lahar Hujan Marapi Masih Hilang

Rabu, 15 Mei 2024 - 09:24 WIB
Korban banjir lahar hujan Gunung Marapi di Sumbar dikebumikan pihak keluarga dan Tim SAR. Foto: MPI/Rus Akbar
PADANG - Tim SAR gabungan terus bekerja keras untuk mencari korban jiwa yang hanyut terseret banjir bandang lahar hujan Gunung Marapi. Berdasarkan versi Basarnas Padang, 52 orang meninggal dunia dan 20 orang masih hilang.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Padang Hendri mengatakan total yang sudah ditemukan itu ada 52 orang yang tersebar di Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang Panjang, dan Kota Padang.

“Kemarin ditemukan dua orang di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam,” kata Hendri, Rabu (15/5/2024).



Untuk pencarian hari ini, kata Hendri, dibagi enam sektor. Dua sektor di Agam, tiga sektor di Tanah Datar dan satu sektor di Lembah Anai Kabupaten Padang Pariaman. Pencarian dibantu TNI dari Dan Yon 131 Payakumbuh sebanyak 100 personel.



Kemudian dibantu TNI AL dari kesatuan marinir 120 personil, serta anjing pelacak dari Polda Sumbar. Untuk mengetahui alur sungai dan menjaga keamanan dalam pencarian, Basarnas Padang mengerahkan drone untuk melakukan asesment area pencarian.

“Hari ini juga akan menurunkan drone untuk assessment lokasi supaya pengamanan tim rescue kita saat melakukan pencarian,” ujarnya.

Berdasarkan data Basarnas Padang, korban yang ditemukan ada 52 orang terbagi 22 orang meninggal di Kabupaten Agam, 24 orang di Kabupaten Tanah Datar, 2 orang Kabupaten Padang Pariaman, 2 orang di Kota Padang Panjang dan 2 orang di Kota Padang.

“Perubahan data temuan, karena korban ditemukan di kabupaten lain karena terseret arus, setelah dilakukan identifikasi ternyata dia dari Tanah Datar, korbannya ini ditemukan di Padang Pariaman. Korban sedang melakukan perjalanan,” ungkapnya.

Dari 52 korban tersebut, sudah 49 orang sudah diidentifikasi dan tiga orang masih proses identifikasi. Sedangkan korban yang masih dinyatakan hilang ada 20 orang.
(ams)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More