Ciptakan Inovasi Alat Deteksi Karhutla Lebih Dini, Kapolda Riau Sabet Penghargaan
Rabu, 19 Agustus 2020 - 00:56 WIB
SIAK - Kapolda Riau Irjen, Agung Setia Imam Effendi menerima reward dari Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) atas keberhasilan penggunaan Aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara.
Aplikasi merupakan cara untuk mendeteksi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) lebih dini di Riau. Namun kini sudah diterapkan di semua provinsi yang rawan Karhutla.
Penghargaan Promoter Reward dan apresiasi tersebut diberikan oleh Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan, bertempat dibekas lokasi karhutla Desa Pangkalan Pisang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau pada Selasa (18/8/2020).
"Kita apresiasi Polda Riau berhasil dalam menanggulangi Karhutla dengan membuat sebuah terobosan. Dimana sebelumnya Dashboard Lancang Kuning hanya untuk mendekteksi dini kebakaran di Riau tapi kini sudah dipakai nasional," kata Edi Selasa (18/8/2020).
Dia menjelaskan, dari penelitian dan survei yang telah dilakukan oleh Lemkapi, tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan Karhutla di Riau mencapai 83,6 persen. (BACA JUGA: Merasa Masih Tangguh, Khabib Nurmagomedov Tak Punya Rencana Pensiun)
Angka ini dinilai tinggi dibandingkan daerah lainnya yang juga mengalami kebakaran hutan dan lahan yang sama dengan Riau.
"Untuk itu, tempat lain harus mencontoh penanganan Karhutla di Riau. Kita lihat kekompakannya bukan hanya TNI-Polri, tapi juga pemerintah daerah, bahkan sampai mahasiswa bersama-sama berupaya membantu pencegahan dan pemadaman Karhutla," imbuhnya.
Gubernur Riau, Syamsuar, menyatakan aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara sangat efektif menangani Karhutla di wilayahnya. Penanganan Karhutla merupakan tanggungjawab bersama.
Aplikasi bisa mengcroschek apakah sekedar hotspot (titik panas) atau memang ada titik api. Saat kunjungan Presiden ke Pekanbaru didampingi Kapolri dan Panglima TNI beberapa waktu lalu, beliau melihat kesiapan kita mencegah Karhutla. (BACA JUGA: Air Force One Pembawa Trump Hampir Tabrakan dengan Pesawat Nirawak)
Saat itu pak Presiden juga mendengar pemaparan tentang Dashboard Lancang Kuning ini sehingga presiden memerintahkan agar diikuti oleh 11 provinsi untuk mendeteksi Karhutla," tukasnya.
Kapolda Riau, Agung Setia Imam Effendi menyatakan, diperlukan kolaborasi yang bagus antara sistem, teknologi dan sumber daya manusia agar kebakaran hutan dan lahan bisa diminimalir.
"Ini penghargaan bagi kita semua, tentunya ini dimaknai sebagai penyemangat bagi kita semua. Untuk saat ini diperlukan kolaborasi yang mantap antara sistem, teknologi dan sumber daya manusia itu harus dalam satu genggaman," tandasnya.
Aplikasi merupakan cara untuk mendeteksi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) lebih dini di Riau. Namun kini sudah diterapkan di semua provinsi yang rawan Karhutla.
Penghargaan Promoter Reward dan apresiasi tersebut diberikan oleh Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan, bertempat dibekas lokasi karhutla Desa Pangkalan Pisang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau pada Selasa (18/8/2020).
"Kita apresiasi Polda Riau berhasil dalam menanggulangi Karhutla dengan membuat sebuah terobosan. Dimana sebelumnya Dashboard Lancang Kuning hanya untuk mendekteksi dini kebakaran di Riau tapi kini sudah dipakai nasional," kata Edi Selasa (18/8/2020).
Dia menjelaskan, dari penelitian dan survei yang telah dilakukan oleh Lemkapi, tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan Karhutla di Riau mencapai 83,6 persen. (BACA JUGA: Merasa Masih Tangguh, Khabib Nurmagomedov Tak Punya Rencana Pensiun)
Angka ini dinilai tinggi dibandingkan daerah lainnya yang juga mengalami kebakaran hutan dan lahan yang sama dengan Riau.
"Untuk itu, tempat lain harus mencontoh penanganan Karhutla di Riau. Kita lihat kekompakannya bukan hanya TNI-Polri, tapi juga pemerintah daerah, bahkan sampai mahasiswa bersama-sama berupaya membantu pencegahan dan pemadaman Karhutla," imbuhnya.
Gubernur Riau, Syamsuar, menyatakan aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara sangat efektif menangani Karhutla di wilayahnya. Penanganan Karhutla merupakan tanggungjawab bersama.
Aplikasi bisa mengcroschek apakah sekedar hotspot (titik panas) atau memang ada titik api. Saat kunjungan Presiden ke Pekanbaru didampingi Kapolri dan Panglima TNI beberapa waktu lalu, beliau melihat kesiapan kita mencegah Karhutla. (BACA JUGA: Air Force One Pembawa Trump Hampir Tabrakan dengan Pesawat Nirawak)
Saat itu pak Presiden juga mendengar pemaparan tentang Dashboard Lancang Kuning ini sehingga presiden memerintahkan agar diikuti oleh 11 provinsi untuk mendeteksi Karhutla," tukasnya.
Kapolda Riau, Agung Setia Imam Effendi menyatakan, diperlukan kolaborasi yang bagus antara sistem, teknologi dan sumber daya manusia agar kebakaran hutan dan lahan bisa diminimalir.
"Ini penghargaan bagi kita semua, tentunya ini dimaknai sebagai penyemangat bagi kita semua. Untuk saat ini diperlukan kolaborasi yang mantap antara sistem, teknologi dan sumber daya manusia itu harus dalam satu genggaman," tandasnya.
(vit)
tulis komentar anda