Kisah Pernikahan Anak Raja Ubah Status Dyah Balitung Berkuasa di Mataram Kuno
Sabtu, 04 Mei 2024 - 06:14 WIB
Dyah Balitung menjadi satu dari sejumlah raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno. Sosoknya sendiri sebenarnya adalah raja bawahan di wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno, semasa Rakai Humalang Mpu Teguh berkuasa.
Dyah Balitung berasal dari wilayah Watukura, suatu wilayah dikenal dengan nama Bagelen. Sementara Bagelen sendiri, menurut Poerbatjaraka berasal dari nama Galuh atau Pagaluhan, semula masuk wilayah Kerajaan Galuh masuk Kecamatan Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah.
Dikarenakan berasal dari Watukura, yang sekarang Kedu Selatan, dan menjadi pangeran atau haji, atau raja bawahan di wilayah tersebut, maka Dyah Balitung dikenal dengan nama Rakai Watukura atau Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Dharmodaya Mahasambhu.
Nama Watukura pun tetap digunakan oleh Dyah Balitung sebagai gelar raja sesudah menjadi penguasa Medang, pada tahun 898-910 M, dikisahkan dari "13 Raja Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah Kerajaan di Tanah Jawa".
Adapun gelar raja Dyah Balitung yang menggunakan nama Watukura, yaitu Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Iswarakesawasamarattungga, dan Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Iswarakesawotsawatungga.
Sementara gelar raja Dyah Balitung yang tidak menggunakan nama Watukura adalah Janardanottungga Dyah Balitung dan Garuda Muka, yang tercantum dalam Prasasti Tulanan, 832 Saka.
Posisi Dyah Balitung yang menjadi raja bawahan di Kerajaan Mataram kuno, semasa Rakai Humalang membuatnya tidak bisa menolak perintah dari Rakai Humalang.
Dyah Balitung berasal dari wilayah Watukura, suatu wilayah dikenal dengan nama Bagelen. Sementara Bagelen sendiri, menurut Poerbatjaraka berasal dari nama Galuh atau Pagaluhan, semula masuk wilayah Kerajaan Galuh masuk Kecamatan Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah.
Dikarenakan berasal dari Watukura, yang sekarang Kedu Selatan, dan menjadi pangeran atau haji, atau raja bawahan di wilayah tersebut, maka Dyah Balitung dikenal dengan nama Rakai Watukura atau Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Dharmodaya Mahasambhu.
Nama Watukura pun tetap digunakan oleh Dyah Balitung sebagai gelar raja sesudah menjadi penguasa Medang, pada tahun 898-910 M, dikisahkan dari "13 Raja Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah Kerajaan di Tanah Jawa".
Adapun gelar raja Dyah Balitung yang menggunakan nama Watukura, yaitu Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Iswarakesawasamarattungga, dan Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Iswarakesawotsawatungga.
Sementara gelar raja Dyah Balitung yang tidak menggunakan nama Watukura adalah Janardanottungga Dyah Balitung dan Garuda Muka, yang tercantum dalam Prasasti Tulanan, 832 Saka.
Posisi Dyah Balitung yang menjadi raja bawahan di Kerajaan Mataram kuno, semasa Rakai Humalang membuatnya tidak bisa menolak perintah dari Rakai Humalang.
Baca Juga
tulis komentar anda