Gunung Ruang Erupsi, BNPB: 12 Ribu Jiwa di Radius 7 Km Harus Dievakuasi
Kamis, 02 Mei 2024 - 13:38 WIB
SITARO - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan diperkirakan ada 12 ribu masyarakat di radius 7 kilometer dari Gunung Ruang yang harus diungsikan akibat erupsi.
"Kita sepakat bahwa karena statusnya paling tinggi ketika SOP menjadi awas harus kita ikuti semua. Kami catat ada 9 ribu, bahkan 12 ribu lebih masyarakat yang berada di radius 7 km harus diungsikan," ungkap Suharyanto saat Rapat Koordinasi Penanganan Erupsi Gunung Ruang, Kamis (2/5/2024).
Sementara itu, hingga saat ini jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Ruang mencapai 3.364 jiwa yang tersebar di berbagai tempat pengungsian. "Pengungsian sampai 2 Mei ini ada 3.364 jiwa," katanya.
Pada kesempatan itu, Suharyanto pun mengungkapkan hingga saat ini masih ada 7 bandara yang ditutup akibat erupsi Gunung Ruang.
"Ini kami mempunyai data, jadi ada beberapa alat yang harus kita siapkan dan disampaikan bahwa ada 7 bandara yang ditutup Sam Ratulangi, Djamaludin Gorontalo, Naha Siau, Lolak, Miangas, Melonguane. Tentu saja informasi akan di-update terus menerus, sampai hari ini 18.00 WITA juga belum didarati," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan bahwa pihaknya telah memperluas wilayah area bahaya akibat erupsi Gunung Ruang dari 6 km menjadi 7 km.
"Jadi tanggal 29 April yang tadinya sudah siaga kita naikkan lagi ke Awas. Sebetulnya tanda-tanda bukan dari tanggal 30 pukul 01.30 tapi dari tanggal 29 sudah punya perkiraan apakah akan kembali lagi," jelasnya
"Biasanya gunung kalau sudah terjadi sekali (erupsi) gitu butuh waktu lama, tapi kita keliru, Ruang beraksi lagi. Sehingga kita naikkan menjadi awas. Bahkan paginya pukul 09.00 WITA, area bahaya kita perluas dari 6 km menjadi 7 km," ungkap Hendra.
Oleh karena itu, Hendra mengingatkan agar bahaya erupsi Gunung Ruang harus diantisipasi. Mengingat karakteristik proses erupsi begitu cepat. "Kedepan harus kita antisipasi, bahkan lebih besar. Bahwa kita bisa lihat khasnya Ruang cepat sekali, kita harus respon selalu siaga hitungan jam," pungkasnya.
"Kita sepakat bahwa karena statusnya paling tinggi ketika SOP menjadi awas harus kita ikuti semua. Kami catat ada 9 ribu, bahkan 12 ribu lebih masyarakat yang berada di radius 7 km harus diungsikan," ungkap Suharyanto saat Rapat Koordinasi Penanganan Erupsi Gunung Ruang, Kamis (2/5/2024).
Sementara itu, hingga saat ini jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Ruang mencapai 3.364 jiwa yang tersebar di berbagai tempat pengungsian. "Pengungsian sampai 2 Mei ini ada 3.364 jiwa," katanya.
Pada kesempatan itu, Suharyanto pun mengungkapkan hingga saat ini masih ada 7 bandara yang ditutup akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca Juga
"Ini kami mempunyai data, jadi ada beberapa alat yang harus kita siapkan dan disampaikan bahwa ada 7 bandara yang ditutup Sam Ratulangi, Djamaludin Gorontalo, Naha Siau, Lolak, Miangas, Melonguane. Tentu saja informasi akan di-update terus menerus, sampai hari ini 18.00 WITA juga belum didarati," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan bahwa pihaknya telah memperluas wilayah area bahaya akibat erupsi Gunung Ruang dari 6 km menjadi 7 km.
"Jadi tanggal 29 April yang tadinya sudah siaga kita naikkan lagi ke Awas. Sebetulnya tanda-tanda bukan dari tanggal 30 pukul 01.30 tapi dari tanggal 29 sudah punya perkiraan apakah akan kembali lagi," jelasnya
"Biasanya gunung kalau sudah terjadi sekali (erupsi) gitu butuh waktu lama, tapi kita keliru, Ruang beraksi lagi. Sehingga kita naikkan menjadi awas. Bahkan paginya pukul 09.00 WITA, area bahaya kita perluas dari 6 km menjadi 7 km," ungkap Hendra.
Oleh karena itu, Hendra mengingatkan agar bahaya erupsi Gunung Ruang harus diantisipasi. Mengingat karakteristik proses erupsi begitu cepat. "Kedepan harus kita antisipasi, bahkan lebih besar. Bahwa kita bisa lihat khasnya Ruang cepat sekali, kita harus respon selalu siaga hitungan jam," pungkasnya.
(hri)
tulis komentar anda