Toraja Utara Kembali Diterjang Longsor, 2 Warga Tewas dan Satu Masih Dicari
Jum'at, 26 April 2024 - 23:11 WIB
Petugas dari tim gabungan sedang mencari korban yang tertimbun tanah longsor di Dusun Tembamba, Kelurahan Tallang Sura, Kecamatan Buntao, Toraja Utara. Foto/Abdoellah Nicolha
TORAJA - Tanah longsor kembali menerjang Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (26/4/2024). Tanah longsor di Dusun Tembamba, Kelurahan Tallang Sura', Kecamatan Buntao, mengakibatkan dua warga tewas dan satu masih dicari.
Data BPBD Sulsel longsor pertama terjadi sekitar pukul 05.30 Wita, kemudian longsor susulan terjadi pukul 10.00 Wita. “Penyebabnya, intensitas hujan yang sangat tinggi, sejak malam hari," kata Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo.
Amson pun menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa ini. Setelah menerima informasi tersebut, dia langsung mengirimkan tim ke lokasi bencana longsor dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan langkah-langkah penanganan.
“Kami harus memastikan bagaimana penanganan para korban, sekaligus kebutuhan warga terdampak tetap terpenuhi,” ujar Amson.
Dia mengungkapkan, total delapan orang tertimbun longsor dalam peristiwa ini. Tiga dirawat di Puskesmas Rantebua, satu orang dirujuk ke Palopo, dan satu orang dirawat di Puskesmas Buntao.
Satu korban ditemukan meninggal dunia di lokasi bencana, sedangkan satu warga meninggal dunia setelah dirujuk ke RS Elim. Kemudian, satu korban lagi masih dalam proses pencarian.
“Petugas belum bisa melakukan evakuasi lagi, karena kondisi tanah masih labil dan masih bergerak. Alat berat sudah standby di lokasi longsor menunggu situasi aman untuk mengevakuasi,” ungkapnya.
Amson kembali mengingatkan warga untuk berhati-hati, khususnya di daerah yang rawan bencana tanah longsor. “Sesuai kajian resiko bencana, pemetaan rawan longsor itu di Toraja, Toraja Utara, Luwu, dan Palopo. Kami mengimbau warga untuk berhati-hati,” tandasnya.
Data BPBD Sulsel longsor pertama terjadi sekitar pukul 05.30 Wita, kemudian longsor susulan terjadi pukul 10.00 Wita. “Penyebabnya, intensitas hujan yang sangat tinggi, sejak malam hari," kata Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo.
Amson pun menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa ini. Setelah menerima informasi tersebut, dia langsung mengirimkan tim ke lokasi bencana longsor dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan langkah-langkah penanganan.
“Kami harus memastikan bagaimana penanganan para korban, sekaligus kebutuhan warga terdampak tetap terpenuhi,” ujar Amson.
Dia mengungkapkan, total delapan orang tertimbun longsor dalam peristiwa ini. Tiga dirawat di Puskesmas Rantebua, satu orang dirujuk ke Palopo, dan satu orang dirawat di Puskesmas Buntao.
Satu korban ditemukan meninggal dunia di lokasi bencana, sedangkan satu warga meninggal dunia setelah dirujuk ke RS Elim. Kemudian, satu korban lagi masih dalam proses pencarian.
“Petugas belum bisa melakukan evakuasi lagi, karena kondisi tanah masih labil dan masih bergerak. Alat berat sudah standby di lokasi longsor menunggu situasi aman untuk mengevakuasi,” ungkapnya.
Amson kembali mengingatkan warga untuk berhati-hati, khususnya di daerah yang rawan bencana tanah longsor. “Sesuai kajian resiko bencana, pemetaan rawan longsor itu di Toraja, Toraja Utara, Luwu, dan Palopo. Kami mengimbau warga untuk berhati-hati,” tandasnya.
(wib)
tulis komentar anda