Tiga Ribu Pendaki Kibarkan Merah Putih Raksasa di Puncak Penanggungan
Selasa, 18 Agustus 2020 - 09:27 WIB
MOJOKERTO - Sebanyak tiga ribu pendaki yang merayakan hari Kemerdekaan RI di Gunung Penagunggan. Mereka mengibarkan bendara merah putih sepanjang 1.000 meter di atas gunung dengan ketinggian 1.653 mdpl (meter di atas permukaan laut).
Layaknya upacara peringatan hari kemerdekaan, beberapa tahap prosesi juga dilakukan. Sebelum prosesi upacara dimulai, bendera raksasa berukuran lebar lima meter dan panjang 1000 meter di arak terlebih dahulu dari puncak bayangan melalui jalur Kedungudi. Ribuan pendaki kompak bersama-sama mengusung hingga ke puncak Pawitra.
Ketua Umum Team Stress Adventure Anang Budi Prasetyo mengatakan, upacara peringatan hari Kemerdekaan di Puncak Gunung Pewitra kali ini diikuti sedikitnya ada tiga ribu lebih pendaki. Mereka berasala dari berbagai komunitas. Sejak Sabtu (15/8/2020) lalu, ribuan pendaki sudah mulai memadati Gunung Penanggungan.
“Ada empat upacara bendera di Gunung Pewitra pada momen 17 Agustus tahun ini. Puncak Pawitra, Bayangan, Bukit Gajah Mungkur dan Bukit Bekel," kata Anang Budi Prasetyo kepada awak media, Senin (17/8).
Menurutnya, upacara bendera untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-75 ini merupakan yang kesekian kalinya digelar Team Stress Adventure Indonesia bersama komunitas lain di puncak gunung Penanggungan. Tujuannya tidak lain untuk menanamkan jiwa nasionalisme kepada para pendaki.
“Kurang lebih tadi diikuti 3.000 orang. Sebab, untuk membentangkan bendera sepanjang 1.000 ditambah bendera yang kita bentuk angka 75 membutuhkan ribuan orang. Jika di total bendera yang kita kibarkan 1.200 meter," terangnya.
Sementara itu, Sekretaris LMDH Sumber Lestari Khoirul Anam mengatakan, jumlah pendaki yang naik ke puncak Gunung Penanggungan jelang HUT Kemerdekaan RI ke-75 kali ini mencapai 3.000 orang lebih. Mereka mulai melakukan pendakian di sejak Sabtu, (15/8) kemarin.
"Jumlah itu bisa dilihat dari daftar setiap pendaki yang mengisi daftar masuk, mulai dari para pendaki yang datang sendiri hingga berkelompok," jelasnya.(Baca juga : Dijahit Sendiri, Pemuda Papua Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 2 Km )
Menurutnya, jumlah pendaki selalu naik pada saat momen 17 Agustus jika dibandingkan hari-hari biasa maupun hari libur. Sebab banyak pendaki yang ingin mengikuti upacara bendera di Puncak Pawitra. Jalur pendakian yang paling banyak dilalui adalah di Desa Tamiajeng, Trawas, Mojokerto.
Selain itu, ada beberapa jalur lain yang di lalui oleh para pendaki yakni melalui jalur lain seperti Kedungudi, Seloliman dan jalur pendakian Via Telogo. Kata Anam, Jalur Tamiajeng yang dikelola Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Lestari ini lebih aman dan cepat.
"Sehingga para pendaki pemula tak segan menjajalnya. Jalur ini menjadi satu-satunya yang mempunyai 4 pos pendakian menuju ke puncak gunung Penanggungan atau Puncak Pawitra," imbuhnya.(Baca juga : Jelang HUT RI ke-75, Pemusatan Latihan Timnas Indonesia Libur Empat Hari)
Pada momen HUT Kemerdekaan RI kali ini, setidaknya ada empat lokasi upacara bendera di yang ada di Gunung Penanggungan. Yakni di Puncak Pawitra yang akan mengibarkan 1.000 bendera, Puncak Bayangan, Bukit Bekel dan di bukit Gajah Mungkur yang masih satu area di bawah gunung Penanggungan
Layaknya upacara peringatan hari kemerdekaan, beberapa tahap prosesi juga dilakukan. Sebelum prosesi upacara dimulai, bendera raksasa berukuran lebar lima meter dan panjang 1000 meter di arak terlebih dahulu dari puncak bayangan melalui jalur Kedungudi. Ribuan pendaki kompak bersama-sama mengusung hingga ke puncak Pawitra.
Ketua Umum Team Stress Adventure Anang Budi Prasetyo mengatakan, upacara peringatan hari Kemerdekaan di Puncak Gunung Pewitra kali ini diikuti sedikitnya ada tiga ribu lebih pendaki. Mereka berasala dari berbagai komunitas. Sejak Sabtu (15/8/2020) lalu, ribuan pendaki sudah mulai memadati Gunung Penanggungan.
“Ada empat upacara bendera di Gunung Pewitra pada momen 17 Agustus tahun ini. Puncak Pawitra, Bayangan, Bukit Gajah Mungkur dan Bukit Bekel," kata Anang Budi Prasetyo kepada awak media, Senin (17/8).
Menurutnya, upacara bendera untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-75 ini merupakan yang kesekian kalinya digelar Team Stress Adventure Indonesia bersama komunitas lain di puncak gunung Penanggungan. Tujuannya tidak lain untuk menanamkan jiwa nasionalisme kepada para pendaki.
“Kurang lebih tadi diikuti 3.000 orang. Sebab, untuk membentangkan bendera sepanjang 1.000 ditambah bendera yang kita bentuk angka 75 membutuhkan ribuan orang. Jika di total bendera yang kita kibarkan 1.200 meter," terangnya.
Sementara itu, Sekretaris LMDH Sumber Lestari Khoirul Anam mengatakan, jumlah pendaki yang naik ke puncak Gunung Penanggungan jelang HUT Kemerdekaan RI ke-75 kali ini mencapai 3.000 orang lebih. Mereka mulai melakukan pendakian di sejak Sabtu, (15/8) kemarin.
"Jumlah itu bisa dilihat dari daftar setiap pendaki yang mengisi daftar masuk, mulai dari para pendaki yang datang sendiri hingga berkelompok," jelasnya.(Baca juga : Dijahit Sendiri, Pemuda Papua Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 2 Km )
Menurutnya, jumlah pendaki selalu naik pada saat momen 17 Agustus jika dibandingkan hari-hari biasa maupun hari libur. Sebab banyak pendaki yang ingin mengikuti upacara bendera di Puncak Pawitra. Jalur pendakian yang paling banyak dilalui adalah di Desa Tamiajeng, Trawas, Mojokerto.
Selain itu, ada beberapa jalur lain yang di lalui oleh para pendaki yakni melalui jalur lain seperti Kedungudi, Seloliman dan jalur pendakian Via Telogo. Kata Anam, Jalur Tamiajeng yang dikelola Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Lestari ini lebih aman dan cepat.
"Sehingga para pendaki pemula tak segan menjajalnya. Jalur ini menjadi satu-satunya yang mempunyai 4 pos pendakian menuju ke puncak gunung Penanggungan atau Puncak Pawitra," imbuhnya.(Baca juga : Jelang HUT RI ke-75, Pemusatan Latihan Timnas Indonesia Libur Empat Hari)
Pada momen HUT Kemerdekaan RI kali ini, setidaknya ada empat lokasi upacara bendera di yang ada di Gunung Penanggungan. Yakni di Puncak Pawitra yang akan mengibarkan 1.000 bendera, Puncak Bayangan, Bukit Bekel dan di bukit Gajah Mungkur yang masih satu area di bawah gunung Penanggungan
(nun)
tulis komentar anda