3 Desa di Tuban Terendam Banjir Akibat Sungai Bengawan Solo Meluap
Senin, 11 Maret 2024 - 20:50 WIB
TUBAN - Tiga desa di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terendam banjir akibat Sungai Bengawan Solo meluap, Senin (11/3/2024). Banjir juga menggenangi sejumlah jalan desa sehingga mengganggu aktivitas warga.
Ketiga desa yang terendam banjir, adalah Desa Kebomlati, Desa Klotok, dan Desa Kedung Soko di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban . Meskipun sudah terendam banjir warga masih memilih untuk bertahan di rumahnya masing-masing.
Ktinggian banjir bervariasi mulai dari 30 centimeter hingga 60 centimeter. Warga pun tidak bisa keluar dari desanya karena jalan poros desa digenang air luapan Sungai Bengawan Solo.
Kapolsek Plumpang Iptu Nuril Huda meninjau langsung wilayah-wilayah yang terdampak banjir serta memetakan desa-desa yang perlu dipantau. “Sampai saat ini warga masih bertahan di rumah masing-masing,” katanya.
Sementara itu, warga di Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, merasa geram akibat drainase yang dinilai tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini membuat air tidak bisa mengalir keluar dari desa.
“Hampir setiap kali Sungai Bengawan Solo meluap, warga terkena imbasnya. Air luapan Sungai Bengawan Solo menggenangi halaman rumah, di dalam rumah, dan jalan poros desa,” kata Yusuf, warga Bandungrejo.
Warga berinisiatif membuat replika boneka orang-orangan yang bertuliskan keluhan mereka. Boneka tersebut di taruh di pinggir jalan desa agar mendapatkan perhatian pemerintah setempat dan warga yang melintas memperlambat laju kendaraannya.
Baca juga; Digerus Hujan, Turap Jembatan Penghubung Tuban-Bojonegoro Longsor
“Banjir di sini sudah 3 hari belum surut, malah mungkin nanti malah tambah kedalamannya. Warga berharap ada bantuan dari pemerintah setempat,” tambah Yusuf.
Ketiga desa yang terendam banjir, adalah Desa Kebomlati, Desa Klotok, dan Desa Kedung Soko di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban . Meskipun sudah terendam banjir warga masih memilih untuk bertahan di rumahnya masing-masing.
Ktinggian banjir bervariasi mulai dari 30 centimeter hingga 60 centimeter. Warga pun tidak bisa keluar dari desanya karena jalan poros desa digenang air luapan Sungai Bengawan Solo.
Baca Juga
Kapolsek Plumpang Iptu Nuril Huda meninjau langsung wilayah-wilayah yang terdampak banjir serta memetakan desa-desa yang perlu dipantau. “Sampai saat ini warga masih bertahan di rumah masing-masing,” katanya.
Sementara itu, warga di Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, merasa geram akibat drainase yang dinilai tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini membuat air tidak bisa mengalir keluar dari desa.
“Hampir setiap kali Sungai Bengawan Solo meluap, warga terkena imbasnya. Air luapan Sungai Bengawan Solo menggenangi halaman rumah, di dalam rumah, dan jalan poros desa,” kata Yusuf, warga Bandungrejo.
Warga berinisiatif membuat replika boneka orang-orangan yang bertuliskan keluhan mereka. Boneka tersebut di taruh di pinggir jalan desa agar mendapatkan perhatian pemerintah setempat dan warga yang melintas memperlambat laju kendaraannya.
Baca juga; Digerus Hujan, Turap Jembatan Penghubung Tuban-Bojonegoro Longsor
“Banjir di sini sudah 3 hari belum surut, malah mungkin nanti malah tambah kedalamannya. Warga berharap ada bantuan dari pemerintah setempat,” tambah Yusuf.
(wib)
tulis komentar anda