Pantauan Hilal di Bukit Condrodipo Gresik Masih di Bawah Ufuk
Minggu, 10 Maret 2024 - 18:23 WIB
Wakil Ketua Lembaga Falaqiah Jawa Timur, Syamsul Maarif mengatakan di Jawa Timur ini pihaknya melakukan pantauan Hilal di 30 titik lokasi, Minggu (10/3/2024). Foto/SINDOnews
GRESIK - Wakil Ketua Lembaga Falaqiah Jawa Timur, Syamsul Maarif mengatakan di Jawa Timur ini pihaknya melakukan pantauan hilal di 30 titik lokasi, Minggu (10/3/2024). Di antaranya adalah di Bukit Condrodipo Kabupaten Gresik dan Pantai Gebang Bangkalan.
“Berdasarkan keterangan petugas hilal di Kabupaten Gresik, tanggal 1 Ramadan tahun ini kemungkinan ada perbedaan. Karena awal Ramadan , ketinggian hilal di ambang batas baik versi Muhammadiyah ataupun menggunakan metode berbeda,” katanya.
Namun sebenarnya sebelum melakukan rukyatul hilal dihitung kembali kapan pelaksanaannya yaitu tanggal 29 Sya'ban. Artinya dihitung awal Sya'ban atau dihitung matematis atau lebih dekat lagi hisab di mana rukyatul hilal itu dilakukan sore hari.
“Pergantian hari di waktu sore. Ada juga yang menghitung di pagi hari namanya iftitar," tambahnya.
Dia menambahkan Istima atau saat posisi matahari sejajar bulan terjadi jam 16.03 WIB. Di mana untuk menentukan ketinggian hilal bisa dilakukan dengan 5 metode. Dan untuk hari ada 3 hakiki yang pertama posisi hilal masih -12 derajat, 1 derajat lebih 5 dan 0,12.
Artinya semuanya masih berada di bawah ufuk. Sehingga kemungkinan jatuhnya tanggal 1 Ramadan belum terjadi hari Senin (11/3/2024). Hasil pantauan di Bukit Condrodipo ini bakal dilaporkan berjenjang kepada kementerian agama.
“Berdasarkan keterangan petugas hilal di Kabupaten Gresik, tanggal 1 Ramadan tahun ini kemungkinan ada perbedaan. Karena awal Ramadan , ketinggian hilal di ambang batas baik versi Muhammadiyah ataupun menggunakan metode berbeda,” katanya.
Namun sebenarnya sebelum melakukan rukyatul hilal dihitung kembali kapan pelaksanaannya yaitu tanggal 29 Sya'ban. Artinya dihitung awal Sya'ban atau dihitung matematis atau lebih dekat lagi hisab di mana rukyatul hilal itu dilakukan sore hari.
“Pergantian hari di waktu sore. Ada juga yang menghitung di pagi hari namanya iftitar," tambahnya.
Dia menambahkan Istima atau saat posisi matahari sejajar bulan terjadi jam 16.03 WIB. Di mana untuk menentukan ketinggian hilal bisa dilakukan dengan 5 metode. Dan untuk hari ada 3 hakiki yang pertama posisi hilal masih -12 derajat, 1 derajat lebih 5 dan 0,12.
Artinya semuanya masih berada di bawah ufuk. Sehingga kemungkinan jatuhnya tanggal 1 Ramadan belum terjadi hari Senin (11/3/2024). Hasil pantauan di Bukit Condrodipo ini bakal dilaporkan berjenjang kepada kementerian agama.
(wib)
tulis komentar anda