Sejarah Kerajaan Bali, Daftar Raja dan Latar Belakang Berdirinya
Jum'at, 23 Februari 2024 - 15:53 WIB
Hal ini dapat diketahui dari beberapa prasasti, di antaranya prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun 913 Masehi yang menyebutkan kata “Walidwipa”.
Demikian pula pada prasasti Raja Jayapangus, seperti prasasti Buwahan D dan prasasti Cempaga A yang berangka tahun 1181 Masehi.
Karena kedekatan dan hubungan budaya yang erat dengan pulau Jawa yang berdekatan selama periode Hindu-Budha Indonesia, sejarah Kerajaan Bali sering terjalin dan sangat dipengaruhi oleh kerajaan di Jawa.
Pengaruh itu dari kerajaan Medang pada abad ke-9 sampai ke kerajaan Majapahit pada abad ke-13 hingga 15.
Budaya, bahasa, seni, dan arsitektur di Pulau Bali dipengaruhi oleh masyarakat Hindu-Budha di Jawa. Pengaruh dan kehadiran orang Jawa semakin kuat dengan jatuhnya kerajaan Majapahit pada akhir abad ke-15.
Setelah kekaisaran jatuh di bawah Kesultanan Islam Demak, sejumlah abdi dalem Hindu, bangsawan, pendeta, dan pengrajin, menemukan tempat perlindungan di pulau Bali.
Hal itu membuat Bali menjadi apa yang digambarkan oleh sejarawan Ramesh Chandra Majumdar sebagai benteng terakhir budaya dan peradaban Indo-Jawa.
Kerajaan Bali pada abad-abad berikutnya memperluas pengaruhnya ke pulau-pulau tetangga.
Kerajaan Gelgel Bali misalnya memperluas pengaruh mereka dan mendirikan koloni di wilayah Blambangan di ujung timur Jawa, pulau tetangga Lombok, hingga bagian barat pulau Sumbawa.
Sementara Karangasem mendirikan Koloni mereka di Lombok Barat pada periode selanjutnya.
Demikian pula pada prasasti Raja Jayapangus, seperti prasasti Buwahan D dan prasasti Cempaga A yang berangka tahun 1181 Masehi.
Karena kedekatan dan hubungan budaya yang erat dengan pulau Jawa yang berdekatan selama periode Hindu-Budha Indonesia, sejarah Kerajaan Bali sering terjalin dan sangat dipengaruhi oleh kerajaan di Jawa.
Pengaruh itu dari kerajaan Medang pada abad ke-9 sampai ke kerajaan Majapahit pada abad ke-13 hingga 15.
Budaya, bahasa, seni, dan arsitektur di Pulau Bali dipengaruhi oleh masyarakat Hindu-Budha di Jawa. Pengaruh dan kehadiran orang Jawa semakin kuat dengan jatuhnya kerajaan Majapahit pada akhir abad ke-15.
Setelah kekaisaran jatuh di bawah Kesultanan Islam Demak, sejumlah abdi dalem Hindu, bangsawan, pendeta, dan pengrajin, menemukan tempat perlindungan di pulau Bali.
Hal itu membuat Bali menjadi apa yang digambarkan oleh sejarawan Ramesh Chandra Majumdar sebagai benteng terakhir budaya dan peradaban Indo-Jawa.
Kerajaan Bali pada abad-abad berikutnya memperluas pengaruhnya ke pulau-pulau tetangga.
Kerajaan Gelgel Bali misalnya memperluas pengaruh mereka dan mendirikan koloni di wilayah Blambangan di ujung timur Jawa, pulau tetangga Lombok, hingga bagian barat pulau Sumbawa.
Sementara Karangasem mendirikan Koloni mereka di Lombok Barat pada periode selanjutnya.
tulis komentar anda