Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Pemda Diminta Relokasi Warga Terdampak Terparah
Rabu, 31 Januari 2024 - 16:49 WIB
FLORES TIMUR - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Flores Timur diminta untuk merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki , terutama yang terdampak parah. Sejak Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi pada 9 Januari 2024 ada sekitar 5.998 penduduk yang mengungsi.
“Pemerintah daerah harus merencanakan pemindahan masyarakat yang berada dekat Gunung Api Lewotobi Laki-Laki. Jadi masyarakat bisa hidup lebih tenang dari ancaman bencana,” tutur Plt Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Sorni Paskah Daeli, Rabu (31/1/2024).
Sorni bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto melakukan kunjungan kerja Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Selasa 30 Januari 2024. Kunjungan ini dalam rangka penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi pada 9 Januari 2024, sehingga Pemkab Flores Timur menetapkan peningkatan status dari level III (siaga) menjadi level IV (Awas). Saat ini, Pemkab Flores Timur menetapkan status tanggap darurat sampai dengan 31 Januari 2024.
Sementara, Pj. Bupati Flores Timur Alexander Rihi melaporkan saat ini sebanyak 5.998 jiwa mengungsi. Saat ini semua pihak secara responsif bergotong royong membantu warga terdampak, baik yang terkonsentrasi di pengungsian maupun di tempat lainnya.
Pada kesempatan ini, Suharyanto menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) dari BNPB dengan total nilai Rp500 juta. Ada juga bantuan logistik serta peralatan berupa makanan siap saji, sembako, hygiene kit, susu bayi, pakaian wanita, genset, matras, kasur lipat, tenda pengungsi, tenda keluarga dan velbed.
Sementara Suharyanto menyampaikan agar pemerintah daerah dan masyarakat di pengungsian tidak segan-segan menyampaikan informasi kebutuhan pengungsi kepada pemerintah pusat melalui BNPB. Terhitung pada 29 Januari 2024 Pusat Vulkanologi dan Meteorologi Badan Geologi (PVMBG) telah menurunkan status dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala PVMBG Hendra Gunawan, Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake, Danrem 161/WS Brigjen Febriel Buyung Sikumbang, dan Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana Kemenko PMK Nelwan Harahap.
“Pemerintah daerah harus merencanakan pemindahan masyarakat yang berada dekat Gunung Api Lewotobi Laki-Laki. Jadi masyarakat bisa hidup lebih tenang dari ancaman bencana,” tutur Plt Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Sorni Paskah Daeli, Rabu (31/1/2024).
Sorni bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto melakukan kunjungan kerja Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Selasa 30 Januari 2024. Kunjungan ini dalam rangka penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi pada 9 Januari 2024, sehingga Pemkab Flores Timur menetapkan peningkatan status dari level III (siaga) menjadi level IV (Awas). Saat ini, Pemkab Flores Timur menetapkan status tanggap darurat sampai dengan 31 Januari 2024.
Sementara, Pj. Bupati Flores Timur Alexander Rihi melaporkan saat ini sebanyak 5.998 jiwa mengungsi. Saat ini semua pihak secara responsif bergotong royong membantu warga terdampak, baik yang terkonsentrasi di pengungsian maupun di tempat lainnya.
Pada kesempatan ini, Suharyanto menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) dari BNPB dengan total nilai Rp500 juta. Ada juga bantuan logistik serta peralatan berupa makanan siap saji, sembako, hygiene kit, susu bayi, pakaian wanita, genset, matras, kasur lipat, tenda pengungsi, tenda keluarga dan velbed.
Sementara Suharyanto menyampaikan agar pemerintah daerah dan masyarakat di pengungsian tidak segan-segan menyampaikan informasi kebutuhan pengungsi kepada pemerintah pusat melalui BNPB. Terhitung pada 29 Januari 2024 Pusat Vulkanologi dan Meteorologi Badan Geologi (PVMBG) telah menurunkan status dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala PVMBG Hendra Gunawan, Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake, Danrem 161/WS Brigjen Febriel Buyung Sikumbang, dan Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana Kemenko PMK Nelwan Harahap.
(wib)
tulis komentar anda