Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.500 Meter
Jum'at, 26 Januari 2024 - 14:21 WIB
SLEMAN - Gunung Merapi muntahkan awan panas guguran (APG), Jumat (26/1/2024) pukul 13.17 WIB. Pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) jarak luncur 1.500 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng).
Awan panas guguran dengan Amplitudo max 28 mm. Durasi 120.56 detik, jarak luncur maksimal 1500 meter ke Barat Daya (Kali Bebeng).
“Visual Gunung Merapi tampak dan arah angin ke Tenggara,” tulis BPPTKG lewat akun media sosial resminya, Jumat (26/1/2024).
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan sejak kemarin Gunung Merapi telah mengalami sebanyak 22 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-48 mm dan lama gempa 35.92-159.32 detik.
Kemudian, sebanyak 6 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-6 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 6.84-8.96 detik.
PVMBG mengatakan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya,” tulis PVMBG dalam laman resminya.
PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” imbaunya.
Lihat Juga: Miss Indonesia 2025 Gelar Audisi di Yogyakarta, Peserta Ini Ingin Jadi Perempuan Berintegritas
Awan panas guguran dengan Amplitudo max 28 mm. Durasi 120.56 detik, jarak luncur maksimal 1500 meter ke Barat Daya (Kali Bebeng).
“Visual Gunung Merapi tampak dan arah angin ke Tenggara,” tulis BPPTKG lewat akun media sosial resminya, Jumat (26/1/2024).
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan sejak kemarin Gunung Merapi telah mengalami sebanyak 22 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-48 mm dan lama gempa 35.92-159.32 detik.
Kemudian, sebanyak 6 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-6 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 6.84-8.96 detik.
PVMBG mengatakan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya,” tulis PVMBG dalam laman resminya.
PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” imbaunya.
Lihat Juga: Miss Indonesia 2025 Gelar Audisi di Yogyakarta, Peserta Ini Ingin Jadi Perempuan Berintegritas
(wib)
tulis komentar anda