Siaga! Gunung Semeru Erupsi 2 Kali, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 500 Meter

Rabu, 03 Januari 2024 - 09:22 WIB
Gunung Semeru yang ada di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Foto/Ist
LUMAJANG - Gunung Semeru yang ada di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Tercatat sejak Selasa malam (2/1/2024) hingga Rabu (3/1/2024) dua kali aktivitas erupsi dengan mengeluarkan abu vulkanik dari kawah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, erupsi pada Selasa malam (2/1/2024) terjadi pujuk 22.39 WIB. Dimana material vulkanik berupa abu keluar hingga ketinggian 1.600 kaki atau 500 meter dari puncak kawah.

Selanjutnya pada Rabu pagi (2/1/2024) pukul 07.52 WIB, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini kembali mengeluarkan abu vulkanik dari kawahnya. Kali ini ketinggian abu masih sama di angka 500 meter dari puncak gunung atau 1.600 kaki. Abu vulkanik bergerak ke arah barat daya dengan teramati berwarna abu-abu serta intensitas abu vulkanik terpantau tebal.



Petugas pos pengamatan gunung api (PGA) Semeru Yadi Yuliandi mengatakan, secara visual sejak Rabu dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00 WIB, gunung terlihat jelas dengan tertutup kabut 0 - II, serta asal kawah yang tidak teramati.



"Pengamatan kegempaan terjadi 21 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 50-231 detik," kata Yadi Yuliandi, dalam keterangannya, Rabu pagi (3/1/2024).

Yadi menjelaskan, bila di Gunung Semeru juga terjadi satu kali gempa guguran dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 45 detik. Kemudian dua kali hembusan dengan amplitudo 3 - 6 mm dan lama gempa 35 - 70 detik.

"Melihat hal itu tingkat aktivitas Gunung Semeru masih level III atau siaga," tegasnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, pada sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan. "Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," kata dia.

Ia juga meminta masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. Terakhir mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

"Ini terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," pungkasnya.

Gunung Semeru sendiri merupakan gunung api aktif setinggi 3.676 Mdpl. Gunung api ini berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang berada di dua kabupaten yakni Kabupaten Malang dan Lumajang.
(hri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content