Jalur Ekstrem, Kendaraan Wisatawan Mendadak Loyo saat Mendaki Tanjakan Spongebob Lembang
Senin, 01 Januari 2024 - 20:20 WIB
Sepeda motor wisatawan tak kuat menanjak di Tanjakan SpongeBob, Kawasan Wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (1/1/2024). Foto/MPI/Ferry Bangkit Rizki
BANDUNG BARAT - Tanjakan SpongeBob di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang dikenal ekstrem masih menjadi salah satu jalan alternatif yang dipilih wisatawan untuk menghindari kemacetan.
Risikonya, banyak kendaraan wisatawan yang mendadak loyo saat mendaki tanjakan Spongebob Lembang.
Jalan yang berada di Kampung Bukanagara, RT 02/01, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, KBB itu menjadi jalan alternatif wisatawan dari kawasan wisata Lembang menuju Kota Bandung.
Tanjakan itu ramai dilalui kendaraan wisatawan di akhir libur panjang tahun baru.
Berdasarkan pantauan pada Senin (1/12/2023), kendaraan yang hendak melalui Tanjakan Spongebob harus rela antre panjang karena ruas jalannya hanya bisa memuat satu kendaraan.
Warga setempat yang menjadi sukarelawan terus melakukan pengaturan.
Kondisi tanjakan yang ekstrem karena memiliki kemiringan yang curam membuat banyak kendaraan baik roda dua maupun roda empat tak kuat menanjak. Hingga akhirnya harus dibantu didorong warga setempat yang menjadi sukarelawan.
Risikonya, banyak kendaraan wisatawan yang mendadak loyo saat mendaki tanjakan Spongebob Lembang.
Jalan yang berada di Kampung Bukanagara, RT 02/01, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, KBB itu menjadi jalan alternatif wisatawan dari kawasan wisata Lembang menuju Kota Bandung.
Tanjakan itu ramai dilalui kendaraan wisatawan di akhir libur panjang tahun baru.
Berdasarkan pantauan pada Senin (1/12/2023), kendaraan yang hendak melalui Tanjakan Spongebob harus rela antre panjang karena ruas jalannya hanya bisa memuat satu kendaraan.
Warga setempat yang menjadi sukarelawan terus melakukan pengaturan.
Kondisi tanjakan yang ekstrem karena memiliki kemiringan yang curam membuat banyak kendaraan baik roda dua maupun roda empat tak kuat menanjak. Hingga akhirnya harus dibantu didorong warga setempat yang menjadi sukarelawan.
tulis komentar anda