Kemenag Susun Dhammapada Braille untuk Penyandang Disabilitas

Jum'at, 08 Desember 2023 - 14:45 WIB
Kemenag melalui Ditjen Bimas Buddha tahun ini mulai menyusun Kitab Dhammapada Braille untuk penyandang disabilitas netra. (Foto: dok Kemenag)
JAWA TENGAH - Kementerian Agama (Kemenag) kembali wujudkan kontribusi bersama sebagai komitmen terhadap kerukunan umat beragama, khususnya untuk para penyandang disabilitas. Ditjen Bimas Buddha Kemenag tahun ini menyusun Dhammapada Braille untuk penyandang disabilitas netra.

“Salah satu 'concern' saya selama memimpin Kementerian Agama adalah bagaimana agar layanan keagamaan juga mudah diakses oleh kalangan disabilitas. Salah satunya dengan menghadirkan kitab dalam versi cetak braille,” ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta pada Jumat (8/12/2023).

“Alhamdulillah, Mushaf Al-Qur’an Braille sudah hadir lebih awal. Kini, Kemenag hadirkan juga Kitab Suci Buddha versi cetak braille yang diawali dengan Dhammapada. Saya apresiasi terobosan Balitbang Kemenag dan juga Ditjen Bimas Buddha,”tuturnya.



Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Foto: dok Kemenag)



Yaqut juga meminta agar upaya memberikan kemudahan akses umat beragama terhadap kitab sucinya bisa dilakukan oleh Ditjen Bimas lainnya di Kementerian Agama melalui beragam inovasi. “Jadi tidak selalu juga dalam bentuk braille, tapi prinsipnya bagaimana umat beragama bisa merasa lebih mudah aksesnya untuk membaca dan mempelajari kitab suci,” ucapnya.

Dirjen Bimas Buddha Supriyadi menambahkan bahwa upaya menghadirkan Kitab Suci Buddha dalam versi cetak braille akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Pada tahap awal, terobosan ini dilakukan dengan Dhammapada Braille.

Menurutnya, kehadiran Dhammapada Braille ini sejalan dengan amanah Undang-undang No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Pasal 5 mengatur bahwa penyandang disabilitas memiliki sejumlah hak, salah satunya adalah hak keagamaan. Dalam pasal 14 dijelaskan bahwa hak keagamaan Penyandang Disabilitas antara lain memeluk agama, beribadah sesuai agamanya, memperoleh kemudahan akses dalam memanfaatkan tempat peribadatan, termasuk juga mendapatkan kitab suci dan lektur keagamaan lainnya yang mudah diakses berdasarkan kebutuhannya.

Supriyadi mengakui bahwa sampai saat ini masih ada keterbatasan bagi kelompok penyandang disabilitas terhadap akses kitab suci agamanya. “Penerbitan Kitab Suci Dhammapada Braille menjadi upaya kita untuk memberikan kemudahan bagi para penyandang disabilitas, khususnya yang beragama Buddha. Kami berharap ini bisa bermanfaat bagi mereka dalam mempelajari dharma,” ucapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More