Ganjar Inisiasi Pabrik Teh Premium di Cianjur, Berdayakan Warga Kaki Gunung Gede
Kamis, 05 Oktober 2023 - 13:00 WIB
Sementara itu, Ganjar mengatakan bahwa banyak potensi masyarakat desa yang bisa dioptimalkan. Contohnya di Desa Tegallega ini, dimana ada potensi perkebunan teh yang bisa dikelola lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat.
"Ada yang menarik ya di desa ini, ada anak muda milenial yang menggerakkan para petani. Mereka siap membuat pabrik teh dengan produk teh premium atau special tea. Tentu ini contoh kongkret bagaimana kita melakukan hilirisasi pertanian yang kita harapkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Ini keren," ucapnya.
Dan yang menarik lagi lanjut Ganjar, pabrik teh itu dikelola bekerjasama dengan Kodesi, koperasi desa binaan Papdesi. Jika program ini berhasil, maka bisa diterapkan dan dikembangkan di desa-desa lain di seluruh Indonesia.
"Sangat mungkin dikembangkan di desa lain, tentu dengan unit usaha dan kearifan lokal masing-masing. Kalau semua bisa melakukan itu, maka bisa kita bayangkan betapa besarnya pendapatan yang dihasilkan. Ini bagian dari hilirisasi produk pertanian yang kita inginkan dan endingnya cita-cita kita mewujudkan kedaulatan pangan bisa tercapai," imbuhnya.
Namun itu semua lanjut Ganjar bukanlah pekerjaan mudah. Pemerintah harus turun tangan dan mendorong agar program-program itu bisa berjalan. Selain terus melakukan pendampingan, pelatihan dan memberikan kemudahan terhadap akses modal, pemerintah kata Ganjar juga harus menjadi offtaker dari produk yang dihasilkan.
"Kalau mereka sudah jalan dan berproduksi, pemerintah yang harus menjadi offtakernya. Masukkan semua produk ini ke e-katalog dan wajibkan kementerian lembaga hingga pemerintah daerah untuk membeli. Jadi misal ada acara atau menyambut tamu kenegaraan, suguhannya teh apesial hasil karya petani milenial di Cianjur ini," pungkasnya.
"Ada yang menarik ya di desa ini, ada anak muda milenial yang menggerakkan para petani. Mereka siap membuat pabrik teh dengan produk teh premium atau special tea. Tentu ini contoh kongkret bagaimana kita melakukan hilirisasi pertanian yang kita harapkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Ini keren," ucapnya.
Dan yang menarik lagi lanjut Ganjar, pabrik teh itu dikelola bekerjasama dengan Kodesi, koperasi desa binaan Papdesi. Jika program ini berhasil, maka bisa diterapkan dan dikembangkan di desa-desa lain di seluruh Indonesia.
"Sangat mungkin dikembangkan di desa lain, tentu dengan unit usaha dan kearifan lokal masing-masing. Kalau semua bisa melakukan itu, maka bisa kita bayangkan betapa besarnya pendapatan yang dihasilkan. Ini bagian dari hilirisasi produk pertanian yang kita inginkan dan endingnya cita-cita kita mewujudkan kedaulatan pangan bisa tercapai," imbuhnya.
Namun itu semua lanjut Ganjar bukanlah pekerjaan mudah. Pemerintah harus turun tangan dan mendorong agar program-program itu bisa berjalan. Selain terus melakukan pendampingan, pelatihan dan memberikan kemudahan terhadap akses modal, pemerintah kata Ganjar juga harus menjadi offtaker dari produk yang dihasilkan.
"Kalau mereka sudah jalan dan berproduksi, pemerintah yang harus menjadi offtakernya. Masukkan semua produk ini ke e-katalog dan wajibkan kementerian lembaga hingga pemerintah daerah untuk membeli. Jadi misal ada acara atau menyambut tamu kenegaraan, suguhannya teh apesial hasil karya petani milenial di Cianjur ini," pungkasnya.
(hri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda