Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Belanja Produk Lokal
Senin, 03 Agustus 2020 - 20:24 WIB
SIDOARJO - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat Jatim berbelanja produk lokal. Cara ini menurutnya menjadi salah satu strategi pemulihan ekonomi Indonesia akibat wabah COVID-19.
“Dalam situasi serba sulit seperti ini, kalau bukan kita yang beli lantas siapa ? Jangan sampai produk merek asing terus-terusan menguasai pasar dalam negeri. Kita harus bangga buatan Indonesia,” ungkap Khofifah usai mengunjungi pabrik PT Insera Sena, produsen sepeda merek Polygon, di Buduran, Sidoarjo, Senin (3/8/2020). (Baca: Khofifah Sebut Tracing COVID-19 di Surabaya Terendah di Jatim )
Khofifah menilai, kualitas produk merek lokal tidak kalah dengan merek asing. Bahkan, kata dia, produk lokal mampu bersaing di pasar internasional dan eksis hingga kini mulai dari tekstil, makanan, elektronik, hingga komputer. "Tidak sedikit pula merek asing yang justru dibuat di Indonesia," imbuhnya.
Khofifah sendiri mengaku hampir semua produk yang digunakan dirinya adalah produk lokal. Dicontohkan Khofifah, outfit yang digunakannya sehari-sehari kebanyakan adalah batik yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Pun dengan sepatu dan tas yang kerap digunakannya. “Saya punya banyak koleksi batik dan songket dari berbagai daerah di Indonesia khususnya dari Jawa Timur. Songket Kediri dan Lamongan sangat berkualitas,” ujarnya.(Baca: Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional, Ini Pesan Khofifah )
Sementara itu, Khofifah menyebut bahwa Polygon menjadi salah satu contoh sukses produk dalam negeri yang mampu bersaing dan memenangkan pasar mancanegara. Bahkan, hampir sebagian besar produknya diekspor dan diserap pasar luar negeri. "Saat ini ekspor produk sepeda ini setiap hari rata- rata sekitar 30 kontainer. Meskipun ada sejumlah komponen sepeda seperti ban dan rantai yang masih harus impor," ujarnya.
CEO PT Insera Sena Soejanto Widjaja mengatakan, kapasitas produksi perusahaannya sebanyak 700.000 unit sepeda per tahun. Pada masa pandemi COVID-19, pihaknya mengaku kewalahan memenuhi permintaan pasar.
Ini mengingat minat masyarakat bersepeda cukup tinggi. “Tapi kita tidak menaikkan harga. Kita dari Polygon juga mengimbau (padaa dealer sepeda Polygon) tidak menaikkan harga. Jualah secara etika. Kita komit menjual pada harga yang wajar,” katanya.
“Dalam situasi serba sulit seperti ini, kalau bukan kita yang beli lantas siapa ? Jangan sampai produk merek asing terus-terusan menguasai pasar dalam negeri. Kita harus bangga buatan Indonesia,” ungkap Khofifah usai mengunjungi pabrik PT Insera Sena, produsen sepeda merek Polygon, di Buduran, Sidoarjo, Senin (3/8/2020). (Baca: Khofifah Sebut Tracing COVID-19 di Surabaya Terendah di Jatim )
Khofifah menilai, kualitas produk merek lokal tidak kalah dengan merek asing. Bahkan, kata dia, produk lokal mampu bersaing di pasar internasional dan eksis hingga kini mulai dari tekstil, makanan, elektronik, hingga komputer. "Tidak sedikit pula merek asing yang justru dibuat di Indonesia," imbuhnya.
Khofifah sendiri mengaku hampir semua produk yang digunakan dirinya adalah produk lokal. Dicontohkan Khofifah, outfit yang digunakannya sehari-sehari kebanyakan adalah batik yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Pun dengan sepatu dan tas yang kerap digunakannya. “Saya punya banyak koleksi batik dan songket dari berbagai daerah di Indonesia khususnya dari Jawa Timur. Songket Kediri dan Lamongan sangat berkualitas,” ujarnya.(Baca: Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional, Ini Pesan Khofifah )
Sementara itu, Khofifah menyebut bahwa Polygon menjadi salah satu contoh sukses produk dalam negeri yang mampu bersaing dan memenangkan pasar mancanegara. Bahkan, hampir sebagian besar produknya diekspor dan diserap pasar luar negeri. "Saat ini ekspor produk sepeda ini setiap hari rata- rata sekitar 30 kontainer. Meskipun ada sejumlah komponen sepeda seperti ban dan rantai yang masih harus impor," ujarnya.
CEO PT Insera Sena Soejanto Widjaja mengatakan, kapasitas produksi perusahaannya sebanyak 700.000 unit sepeda per tahun. Pada masa pandemi COVID-19, pihaknya mengaku kewalahan memenuhi permintaan pasar.
Ini mengingat minat masyarakat bersepeda cukup tinggi. “Tapi kita tidak menaikkan harga. Kita dari Polygon juga mengimbau (padaa dealer sepeda Polygon) tidak menaikkan harga. Jualah secara etika. Kita komit menjual pada harga yang wajar,” katanya.
(don)
tulis komentar anda