Profil Mayjen Erwin Djatniko, Pangdam Siliwangi Peraih Adhi Makayasa Akmil 1992
Rabu, 23 Agustus 2023 - 06:10 WIB
BANDUNG - Mayjen TNI Erwin Djatniko resmi menggantikan Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangdam III/Siliwangi. Kunto digeser menjadi Wakil Komandan Komando Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Wadankodiklatad).
Penunjukkan Mayjen TNI Erwin Djatniko sebagai Pangdam III/Siliwangi tercantum dalam Skep Jabatan Nomor 779/VII/2023. Keputusan ini ditandatangani Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono pada 17 Juli 2023.
Sebelum menjabat Pangdam Siliwangi, Mayjen Erwin Djatniko merupakan Gubernur Akademi Militer (Akmil) menggantikan posisi yang ditinggalkan Mayjen TNI Legowo WR Jatmiko saat itu.
Erwin Djatniko merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1992 dari kecabangan Kavaleri dan meraih penghargaan Adhi Makayasa. Perjalanan Erwin Djatniko untuk diterima menjadi Taruna Akmil sangat tidak mudah.
Anak ke-6 dari 10 bersaudara ini sempat dua kali gagal diterima masuk Akmil setelah mencoba pada tahun 1987 dan 1988. Gagal dua kali tak membuat Erwin Djatniko patah semangat dan menyerah.
Dengan tekad yang kuat, Erwin Djatniko kembali mendaftar menjadi Taruna Akmil pada tahun 1989. Kali ini, kegigihannya membuahkan hasil. Erwin Djatniko diterima menjadi Taruna Akmil.
Kerja keras ditunjukkannya ketika menjalani pendidikan di Akmil dengan keluar menjadi lulusan terbaik dan meraih penghargaan Adhi Makayasa. Lulus Akmil tahun 1992, pria kelahiran Kota Cimahi, Jawa Barat, 6 Juni 1969 memulai karier militernya menjadi Pama Pussenkav.
Penunjukkan Mayjen TNI Erwin Djatniko sebagai Pangdam III/Siliwangi tercantum dalam Skep Jabatan Nomor 779/VII/2023. Keputusan ini ditandatangani Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono pada 17 Juli 2023.
Sebelum menjabat Pangdam Siliwangi, Mayjen Erwin Djatniko merupakan Gubernur Akademi Militer (Akmil) menggantikan posisi yang ditinggalkan Mayjen TNI Legowo WR Jatmiko saat itu.
Erwin Djatniko merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1992 dari kecabangan Kavaleri dan meraih penghargaan Adhi Makayasa. Perjalanan Erwin Djatniko untuk diterima menjadi Taruna Akmil sangat tidak mudah.
Anak ke-6 dari 10 bersaudara ini sempat dua kali gagal diterima masuk Akmil setelah mencoba pada tahun 1987 dan 1988. Gagal dua kali tak membuat Erwin Djatniko patah semangat dan menyerah.
Dengan tekad yang kuat, Erwin Djatniko kembali mendaftar menjadi Taruna Akmil pada tahun 1989. Kali ini, kegigihannya membuahkan hasil. Erwin Djatniko diterima menjadi Taruna Akmil.
Baca Juga
Kerja keras ditunjukkannya ketika menjalani pendidikan di Akmil dengan keluar menjadi lulusan terbaik dan meraih penghargaan Adhi Makayasa. Lulus Akmil tahun 1992, pria kelahiran Kota Cimahi, Jawa Barat, 6 Juni 1969 memulai karier militernya menjadi Pama Pussenkav.
tulis komentar anda