Lompat Batu di Nias Cermin Anak Muda yang Penuh Energik Hadapi Tantangan

Jum'at, 31 Juli 2020 - 05:01 WIB
Namun apa sebenarnya bagaimana sebenarnya awal munculnya dari lompat batu itu. Imam mengatakan, di Nias dulu banyak raja-raja yang memerlukan prajurit-prajurit muda. Nah, untuk bisa menjadi bagian dari prajurit ada tes yang harus dilalui. Salah satunya adalah lompat batu. "Dulu antar desa memang saling rebut kekuasaan, sehingga raja membutuhkan anak-anak muda," sebutnya.

Sebagai seorang prajurit, pemuda pria dituntut harus mampu melewati batu yang tinggi, sehingga jika berhasil maka dapat diziinkan untuk ikut berperang. (BACA JUGA: UI Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2020)

Pada zaman dahulu desa-desa di Nias ini dikelilingi pagar batu yang cukup tinggi. "Itulah makanya dari itu lompat batu sebagai syarat agar saat berperang para prajurit dapat melompati benteng tembok pertahanan saat menyerang musuh," ujar Imam.

Jika seseorang bisa melompati batu maka akan dipestakan. Biasanya disiapkan ayam jantan yang masih utuh tidak dipotong-potong sebagai syarat digelarnya pesat. " Ini maksudnya agar anak-anak muda bisa melompat, melayang tinggi seperti ayam," tutur Imam.

Tradisi Lompat Batu di Nias masih masih terus dilestarikan hingga saat ini. Namun, seiring berjalannya waktu tradisi tersebut sudah bukan menjadi tradisi sebagai syarat untuk mengikuti peperangan, melainkan menjadi salah satu simbol sebagai budaya masyarakat Nias.
(vit)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content