Kisah Raja Sunda Terima Gelar Kehormatan usai Gugur di Tangan Patih Gajah Mada

Kamis, 20 Juli 2023 - 08:00 WIB
Perang Bubat merupakan peperangan antara Kerajaan Sunda dan pasukan Majapahit di lapangan Ibu Kota Majapahit. Foto/Ilustrasi/@ainusantara
Perang Bubat menjadi cerita sejarah kelam hubungan antara dua kerajaan besar di Pulau Jawa. Peperangan ini sebenarnya bisa dihindari bila rombongan Kerajaan Sunda diperlakukan secara benar oleh Gajah Mada dan pasukan Kerajaan Majapahit.

Peperangan Bubat juga menyisakan kesedihan mendalam bagi Hayam Wuruk, sang raja Majapahit. Pasalnya dari peperangan ini Hayam Wuruk kehilangan calon istrinya Dyah Pitaloka Citraresmi yang bunuh diri pascatewasnya rombongan Kerajaan Sunda.

Hayam Wuruk sendiri telah menyampaikan permintaan maaf kepada Hyang Bunisora Surapati, mahapatih Kerajaan Sunda yang tak ikut mengantarkan rombongan ke Majapahit. Namun permintaan maaf itu masih tak membuat hubungan dua kerajaan ini kembali pulih.



Bahkan dari “Perang Bubat 1279 Saka: Membongkar Fakta Kerajaan Sunda vs Kerajaan Majapahit”, hubungan kedua kerajaan kian renggang. Bagi Sunda, Kerajaan Majapahit merupakan wilayah yang tak perlu dijamah kembali.



Perang Bubat juga menandakan gagalnya gagasan Gajah Mada tentang Sumpah Palapa. Perang Bubat juga menyebabkan Gajah Mada dijauhkan dari urusan politis Majapahit.

Dengan demikian, Gajah Mada tidak memiliki wewenang lagi untuk merealisasikan gagasan Nusantara dan Sumpah Palapa yang dimanifestasikan dengan menundukkan kerajaan-kerajaan, baik di Jawa maupun di Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.



Bahkan menurut Serat Pararaton bahwa berakhirnya Perang Bubat, Gajah Mada yang akan ditangkap oleh raja Kahuripan dan raja Daha tersebut melakukan moksa, wafat tanpa meninggalkan raganya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More