Mahasiswa di Malang Raih Emas di Ajang Kejuaraan Taekwondo Internasional
Sabtu, 17 Juni 2023 - 11:57 WIB
MALANG - Mahasiswa perguruan tinggi dari Malang berhasil menyabet medali emas kejuaraan taekwondo di SRJK Shang Wu, Penang, Malaysia, pada 3 - 4 Juni 2023 lalu.
Mahasiswa yang juga atlet taekwondo bernama Derlin Julianto ini berhasil mengalahkan sekitar 850 lebih peserta dari 10 negara, seperti Malaysia, Indonesia, Singapura, Hongkong, Bangladesh, India, Taiwan, Sri Lanka, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Dhein, sapaan akrabnya menceritakan, tekad kuatnya membuat ia mampu mengalahkan lawan-lawannya. Apalagi dengan bekal latihan selama kurang lebih 5 tahun menjadi modal utama untuk mengikuti kejuaraan internasional tersebut.
"Saya sebenarnya ingin melatih dan menguji mental, serta ingin mengetahui sensasi mengikuti kejuaraan taekwondo internasional. Jadi persiapannya bukan hanya satu dua bulan saja, tapi hingga bertahun-tahun agar bisa lebih matang. Kebetulan saya sudah menekuni beladiri taekwondo ini sejak 2018 lalu,” kata Dhein, dikonfirmasi pada Sabtu pagi (17/6/2023).
Baca juga: 36 Ribu Operator dan Call Center Siap Layani PPDB SMA dan SMK Se-Jatim
Mahasiswa Diploma-III Teknik Elektro, Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut menyampaikan ia mendapat undangan langsung dari International Taekwon-Do Federation (ITF) Malaysia melalui ITF Indonesia untuk mengikuti kejuaraan tersebut. Ia juga mengapresiasi kampusnya yang sangat mendukungnya untuk berlaga di perhelatan dunia itu. Baik itu dari segi finansial maupun fasilitas.
Mahasiswa asal Konawe Utara, Sulawesi Tenggara itu juga sempat membagikan pengalamannya selama berkarir menjadi atlet taekwondo. Semua berawal pada tahun 2018 di mana Dhein menggeluti dunia taekwondo.
"Saya tidak memiliki dasar apapun di dunia bela diri, belajar dari nol. Tapi saya kerja keras, berlatih keras, untuk mendapatkan hasil yang terbaik di berbagai kejuaraan," jelasnya.
Namun, berkat keuletan dan konsistensi selama berlatih, dia mendapatkan buah dari hasil latihan tersebut berupa memenangkan berbagai kejuaraan beladiri. Bahkan ia tak hanya mengikuti kompetisi taekwondo saja, tetapi juga sering terjun pada berbagai kejuaraan beladiri seperti kickboxing, baik itu di tingkat kota hingga nasional. Meski sedikit berbeda, tapi sensasi kompetisinya membuatnya bersemangat.
Terakhir, dia berpesan kepada seluruh atlet bela diri khususnya di UMM untuk berani mengikuti pertandingan persahabatan. Hal itu akan melatih serta meningkatkan skill serta mental dalam bertanding di gelanggang.
"Semakin sering bertanding, semakin sering sparing dengan yang lain, semakin bagus pula untuk mental. Percuma teknik bagus tapi mental masih lembek. Percuma juga percaya diri tapi tekniknya kurang memadai. Keduanya harus diasah dengan seimbang," tandasnya.
Mahasiswa yang juga atlet taekwondo bernama Derlin Julianto ini berhasil mengalahkan sekitar 850 lebih peserta dari 10 negara, seperti Malaysia, Indonesia, Singapura, Hongkong, Bangladesh, India, Taiwan, Sri Lanka, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Dhein, sapaan akrabnya menceritakan, tekad kuatnya membuat ia mampu mengalahkan lawan-lawannya. Apalagi dengan bekal latihan selama kurang lebih 5 tahun menjadi modal utama untuk mengikuti kejuaraan internasional tersebut.
"Saya sebenarnya ingin melatih dan menguji mental, serta ingin mengetahui sensasi mengikuti kejuaraan taekwondo internasional. Jadi persiapannya bukan hanya satu dua bulan saja, tapi hingga bertahun-tahun agar bisa lebih matang. Kebetulan saya sudah menekuni beladiri taekwondo ini sejak 2018 lalu,” kata Dhein, dikonfirmasi pada Sabtu pagi (17/6/2023).
Baca juga: 36 Ribu Operator dan Call Center Siap Layani PPDB SMA dan SMK Se-Jatim
Mahasiswa Diploma-III Teknik Elektro, Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut menyampaikan ia mendapat undangan langsung dari International Taekwon-Do Federation (ITF) Malaysia melalui ITF Indonesia untuk mengikuti kejuaraan tersebut. Ia juga mengapresiasi kampusnya yang sangat mendukungnya untuk berlaga di perhelatan dunia itu. Baik itu dari segi finansial maupun fasilitas.
Mahasiswa asal Konawe Utara, Sulawesi Tenggara itu juga sempat membagikan pengalamannya selama berkarir menjadi atlet taekwondo. Semua berawal pada tahun 2018 di mana Dhein menggeluti dunia taekwondo.
"Saya tidak memiliki dasar apapun di dunia bela diri, belajar dari nol. Tapi saya kerja keras, berlatih keras, untuk mendapatkan hasil yang terbaik di berbagai kejuaraan," jelasnya.
Namun, berkat keuletan dan konsistensi selama berlatih, dia mendapatkan buah dari hasil latihan tersebut berupa memenangkan berbagai kejuaraan beladiri. Bahkan ia tak hanya mengikuti kompetisi taekwondo saja, tetapi juga sering terjun pada berbagai kejuaraan beladiri seperti kickboxing, baik itu di tingkat kota hingga nasional. Meski sedikit berbeda, tapi sensasi kompetisinya membuatnya bersemangat.
Terakhir, dia berpesan kepada seluruh atlet bela diri khususnya di UMM untuk berani mengikuti pertandingan persahabatan. Hal itu akan melatih serta meningkatkan skill serta mental dalam bertanding di gelanggang.
"Semakin sering bertanding, semakin sering sparing dengan yang lain, semakin bagus pula untuk mental. Percuma teknik bagus tapi mental masih lembek. Percuma juga percaya diri tapi tekniknya kurang memadai. Keduanya harus diasah dengan seimbang," tandasnya.
(msd)
tulis komentar anda