3 Ibu Hamil Pengungsi Banjir Bandang di Lutra Melahirkan Hampir Bersamaan
Sabtu, 25 Juli 2020 - 12:10 WIB
MASAMBA - Tiga ibu hamil di tenda pengungsian banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulsel, melahirkan dalam waktu hampir bersamaan. Satu di antaranya terpaksa melahirkan di tenda pengungsian, sedangkan dua lainnya masih sempat dilarikan ke puskemas/rumah sakit.
Ketiga ibu hamil ini mendapat penanganan dari petugas medis. Satu proses persalinan ini berlangsung di tenda pengungsian Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Jumat (24/7/2020) kemarin.
Pengungsi melahirkan, Serli, mengatakan dirinya sempat dibawa ke rumah sakit. Dia bersyukur bayinya yang berjenis kelamin perempuan lahir dalam kondisi selamat di tengah bencana banjir bandang.
"Saya dibawa ke rumah sakit, karena di sini dokter bilang alatnya tidak lengkap," kata Serli di tenda pengungsian, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel.
Dia membenarkan ada tiga ibu hamil yang melahirkan dalam waktu hampir bersamaan. Bahkan salah satu dari mereka terpaksa menjalani proses persalinan dadakan di tenda pengungsian.
"Iya ada tetangga di sebelah (tenda sebelah) melahirkan langsung," ujar dia.
Dia mengatakan pada saat mengungsi ada tiga ibu hamil sembilan bulan yang dalam waktu dekat akan memasuki masa persalinan. Saat masuk waktu melahirkan, ketiganya masih mengungsi di tenda.
"Kami sekarang butuh bahan-bahan pokok dan kebutuhan perlengkapan bayi," katanya.
Ketiga ibu hamil ini mendapat penanganan dari petugas medis. Satu proses persalinan ini berlangsung di tenda pengungsian Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Jumat (24/7/2020) kemarin.
Pengungsi melahirkan, Serli, mengatakan dirinya sempat dibawa ke rumah sakit. Dia bersyukur bayinya yang berjenis kelamin perempuan lahir dalam kondisi selamat di tengah bencana banjir bandang.
"Saya dibawa ke rumah sakit, karena di sini dokter bilang alatnya tidak lengkap," kata Serli di tenda pengungsian, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel.
Dia membenarkan ada tiga ibu hamil yang melahirkan dalam waktu hampir bersamaan. Bahkan salah satu dari mereka terpaksa menjalani proses persalinan dadakan di tenda pengungsian.
"Iya ada tetangga di sebelah (tenda sebelah) melahirkan langsung," ujar dia.
Dia mengatakan pada saat mengungsi ada tiga ibu hamil sembilan bulan yang dalam waktu dekat akan memasuki masa persalinan. Saat masuk waktu melahirkan, ketiganya masih mengungsi di tenda.
"Kami sekarang butuh bahan-bahan pokok dan kebutuhan perlengkapan bayi," katanya.
(tri)
tulis komentar anda