Kemiskinan Ekstrem di Manggarai Turun Lebih 3 Persen, Ini Penyebabnya
Sabtu, 10 Juni 2023 - 19:42 WIB
MANGGARAI - Angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Barat (NTT) mengalami penurunan hingga lebih 3 persen. Penurunan ini disebabkan dilaksanakannya Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD).
"Saya bersyukur Pemkab Manggarai tidak sendirian, ada banyak pihak yang membantu, termasuk Kemendes PDTT, termasuk IFAD sedikit banyak pasti membantu kami dalam penanggulangan kemiskinan maupun kemiskinan ekstrem," kata Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit dalam keterangannya, Sabtu (10/6/2023).
Menurut Herybertus, kemiskinan ekstrem pada 2022 sebanyak 6 persen dengan angka absolut 23.000 kepala keluarga (KK). Angka ini mengalami penurunan dibandingkan 2021, total kemiskinan ekstrem mencapai 9,7 persen dengan 32.000 angka absolut.
Perubahan positif ini terjadi selama tiga tahun terakhir, bertepatan dengan keterlibatan IFAD melalui program TEKAD di NTT. Selain penurunan kemiskinan ekstrem, hadirnya program ini juga bermanfaat dalam pertumbuhan ekonomi.
Hybertus menjelaskan pentingnya program IFAD untuk Kabupaten Manggarai dari berbagai sektor. Di antaranya adalah kesamaan fokus dalam kolaborasi antarkeduanya.
"Isu gender, disabilitas kita (Kabupaten Manggarai dan IFAD) berada di jalur yang sama karena kita sangat mengerjakannya dengan serius," ujarnya.
Program TEKAD masuk di Kabupaten Manggarai berlangsung sejak 2021. Awalnya hanya ada 20 desa binaan namun terus bertambah setiap tahunnya.
Saat ini, total desa yang berada di bawah binaan TEKAD adalah 77 desa. Kemendes PDTT dan IFAD melalui program TEKAD terus melakukan supervisi dan monitoring secara langsung.
Mulai Pemkab, Dinas PMD, kepala desa, fasilitator, kader TEKAD, hingga masyarakat dilibatkan secara langsung dalam supervisi tersebut.
"Saya bersyukur Pemkab Manggarai tidak sendirian, ada banyak pihak yang membantu, termasuk Kemendes PDTT, termasuk IFAD sedikit banyak pasti membantu kami dalam penanggulangan kemiskinan maupun kemiskinan ekstrem," kata Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit dalam keterangannya, Sabtu (10/6/2023).
Menurut Herybertus, kemiskinan ekstrem pada 2022 sebanyak 6 persen dengan angka absolut 23.000 kepala keluarga (KK). Angka ini mengalami penurunan dibandingkan 2021, total kemiskinan ekstrem mencapai 9,7 persen dengan 32.000 angka absolut.
Perubahan positif ini terjadi selama tiga tahun terakhir, bertepatan dengan keterlibatan IFAD melalui program TEKAD di NTT. Selain penurunan kemiskinan ekstrem, hadirnya program ini juga bermanfaat dalam pertumbuhan ekonomi.
Hybertus menjelaskan pentingnya program IFAD untuk Kabupaten Manggarai dari berbagai sektor. Di antaranya adalah kesamaan fokus dalam kolaborasi antarkeduanya.
"Isu gender, disabilitas kita (Kabupaten Manggarai dan IFAD) berada di jalur yang sama karena kita sangat mengerjakannya dengan serius," ujarnya.
Program TEKAD masuk di Kabupaten Manggarai berlangsung sejak 2021. Awalnya hanya ada 20 desa binaan namun terus bertambah setiap tahunnya.
Saat ini, total desa yang berada di bawah binaan TEKAD adalah 77 desa. Kemendes PDTT dan IFAD melalui program TEKAD terus melakukan supervisi dan monitoring secara langsung.
Mulai Pemkab, Dinas PMD, kepala desa, fasilitator, kader TEKAD, hingga masyarakat dilibatkan secara langsung dalam supervisi tersebut.
(shf)
tulis komentar anda