Perkenankan Jemaat GEKI Ibadah di Kantor Walikota, Bobby Didaulat Jadi Bapak Toleransi
Kamis, 08 Juni 2023 - 19:17 WIB
MEDAN - Di tengah panas kota, Wali Kota Medan Bobby Nasution menemui seratusan massa yang tergabung dalam Pemuda Batak Bersatu (PBB) yang menggelar aksi damai di depan Balai Kota Medan, Kamis (8/6/2023).
Tidak itu saja, menantu Presiden Joko Widodo ini langsung naik ke atas mobil komando untuk bergabung dengan sejumlah pengurus organisasi masyarakat Batak yang tengah berorasi menolak radikalisme dan intoleran di Kota Medan.
Tindakan Bobby Nasution itu langsung mendapat apresiasi dari seluruh massa dengan memberikan tepuk tangan meriah sambil berteriak, “Hidup Pak Bobby” berulangkali.
“Belum pernah ada kepala daerah yang langsung menemui massa aksi seperti ini dan langsung naik ke atas mobil untuk menjawab apa yang menjadi tuntutan aksi,” ujar salah seorang massa PBB.
Sebelum menanggapi aksi, Bobby Nasution lebih dulu meminta Ketua DPC PBB Kota Medan, Dolly Sinaga untuk menyampaikan tuntutan.
Dalam kesempatan ini, Dolly menyampaikan 6 poin tuntutan, yaitu PBB menolak faham radikalisme dan intoleran serta dilakukannya pembubaran orang-orang beribadah.
PBB menolak keras dilakukannya penutupan tempat beribadah, PBB berharap agar pemerintah dapat menjadi fasilitator atas kasus jemaat Gereja Elim Kristen Indonesia (GEKI) di Medan Marelan.
“Pemerintah harus bisa menjalankan makna Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 bahwa negara menjamin penduduknya untuk beragama dan beribadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing,” tutur Dolly.
Menanggapi tuntutan ini, Bobby Nasution menyampaikan ucapan terima kasih kepada massa PBBB yang telah menyampaikan tuntutannya dengan tertib dan damai. Selanjutnya, orang nomor satu di Pemko Medan ini menyatakan setuju dengan keenam butir tuntutan yang disampaikan.
Tidak itu saja, menantu Presiden Joko Widodo ini langsung naik ke atas mobil komando untuk bergabung dengan sejumlah pengurus organisasi masyarakat Batak yang tengah berorasi menolak radikalisme dan intoleran di Kota Medan.
Tindakan Bobby Nasution itu langsung mendapat apresiasi dari seluruh massa dengan memberikan tepuk tangan meriah sambil berteriak, “Hidup Pak Bobby” berulangkali.
“Belum pernah ada kepala daerah yang langsung menemui massa aksi seperti ini dan langsung naik ke atas mobil untuk menjawab apa yang menjadi tuntutan aksi,” ujar salah seorang massa PBB.
Sebelum menanggapi aksi, Bobby Nasution lebih dulu meminta Ketua DPC PBB Kota Medan, Dolly Sinaga untuk menyampaikan tuntutan.
Dalam kesempatan ini, Dolly menyampaikan 6 poin tuntutan, yaitu PBB menolak faham radikalisme dan intoleran serta dilakukannya pembubaran orang-orang beribadah.
PBB menolak keras dilakukannya penutupan tempat beribadah, PBB berharap agar pemerintah dapat menjadi fasilitator atas kasus jemaat Gereja Elim Kristen Indonesia (GEKI) di Medan Marelan.
“Pemerintah harus bisa menjalankan makna Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 bahwa negara menjamin penduduknya untuk beragama dan beribadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing,” tutur Dolly.
Menanggapi tuntutan ini, Bobby Nasution menyampaikan ucapan terima kasih kepada massa PBBB yang telah menyampaikan tuntutannya dengan tertib dan damai. Selanjutnya, orang nomor satu di Pemko Medan ini menyatakan setuju dengan keenam butir tuntutan yang disampaikan.
tulis komentar anda