UNESCO Tetapkan Gunung Ijen Jadi Global Geopark, Khofifah: Diharapkan Dongkrak Wisatawan ke Jatim
Senin, 05 Juni 2023 - 07:38 WIB
SURABAYA - The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization ( UNESCO ) menetapkan Gunung Ijen sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) dalam sidang tahunan di Markas UNESCO di Paris, Prancis, Rabu (24/5/2023) lalu. Penyerahan sertifikat resmi kepada pengelola Ijen Geopark rencananya akan dilaksanakan pada September 2023 di Maroko.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, saat proses assessment Geopark Ijen memperoleh skor 873. Hingga saat ini capaian skor tersebut masih merupakan capaian tertinggi diantara aspiring UNESCO Global Geopark di Indonesia.
Yaitu Geopark Belitung dengan nilai skor 850, maupun Geopark Maros Pangkep dengan nilai skor 869. "Sebuah kebanggaan yang luar biasa, satu lagi objek wisata geologi di Jatim dinobatkan sebagai UGGp," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (4/6/2023).
Khofifah berharap, status baru Gunung Ijen tersebut akan berdampak siginifikan bagi daya tarik wisata Gunung Ijen. Lebih-lebih untuk wisatawan mancanegara yang pada akhirnya juga berdampak pada perekonomian warga setempat dan Jatim pada umumnya.
"Semoga ini bisa mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara, sehingga dapat mendorong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jatim," harapnya.
Khofifah menambahkan dengan adanya pengakuan dari UNESCO maka seluruh situs geologi, budaya dan hayati yang dimiliki Ijen akan dipromosikan langsung oleh UNESCO. Sehingga Ijen UGGp akan semakin dikenal luas secara internasional dan meningkatkan kunjungan pariwisata.
Selain itu juga terbangun jejaring antar UGGp akan membuka peluang kerjasama di berbagai bidang Pendidikan, ekonomi, tenaga kerja, budaya dan lainnya tidak hanya di level nasional namun juga di level global.
Selain itu menurut Khofifah, peluang pendanaan menjadi semakin lebar karena keberadaan Ijen yang sudah menjadi UGGp semakin dikenal luas di level global, dan membuka peluang investasi bagi para calon investor yang akan berinvestasi di Ijen.
"Khususnya komunitas ramah lingkungan, yang menjunjung tinggi budaya lokal dan mengikutsertakan masyarakat lokal dalam memberdayakan ekonomi," jelasnya.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, saat proses assessment Geopark Ijen memperoleh skor 873. Hingga saat ini capaian skor tersebut masih merupakan capaian tertinggi diantara aspiring UNESCO Global Geopark di Indonesia.
Yaitu Geopark Belitung dengan nilai skor 850, maupun Geopark Maros Pangkep dengan nilai skor 869. "Sebuah kebanggaan yang luar biasa, satu lagi objek wisata geologi di Jatim dinobatkan sebagai UGGp," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (4/6/2023).
Khofifah berharap, status baru Gunung Ijen tersebut akan berdampak siginifikan bagi daya tarik wisata Gunung Ijen. Lebih-lebih untuk wisatawan mancanegara yang pada akhirnya juga berdampak pada perekonomian warga setempat dan Jatim pada umumnya.
"Semoga ini bisa mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara, sehingga dapat mendorong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jatim," harapnya.
Khofifah menambahkan dengan adanya pengakuan dari UNESCO maka seluruh situs geologi, budaya dan hayati yang dimiliki Ijen akan dipromosikan langsung oleh UNESCO. Sehingga Ijen UGGp akan semakin dikenal luas secara internasional dan meningkatkan kunjungan pariwisata.
Baca Juga
Selain itu juga terbangun jejaring antar UGGp akan membuka peluang kerjasama di berbagai bidang Pendidikan, ekonomi, tenaga kerja, budaya dan lainnya tidak hanya di level nasional namun juga di level global.
Selain itu menurut Khofifah, peluang pendanaan menjadi semakin lebar karena keberadaan Ijen yang sudah menjadi UGGp semakin dikenal luas di level global, dan membuka peluang investasi bagi para calon investor yang akan berinvestasi di Ijen.
"Khususnya komunitas ramah lingkungan, yang menjunjung tinggi budaya lokal dan mengikutsertakan masyarakat lokal dalam memberdayakan ekonomi," jelasnya.
Baca Juga
tulis komentar anda