Aktivitas Meningkat, Status Gunung Karangetang Jadi Siaga
Jum'at, 19 Mei 2023 - 12:45 WIB
MANADO - Badan Geologi menaikkan status Gunung Karangetang di Sulawesi Utara dari level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung sejak 19 Mei 2023 pukul 10:00 WITA. Kenaikan status ini melihat aktivitas gunung tersebut yang kian aktif.
Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto mengatakan, pengamatan visual terhadap tinggi kolom asap menunjukkan terjadinya perubahan sejak 22 April 2023. Tinggi kolam asap tampak mencapai 200 m di atas puncak bahkan pada 3 Mei 2023 mencapai 250 m di atas puncak.
Selain itu telah terjadi guguran kubah dari kawah Utama mengarah ke barat daya dan selatan sejak 15 Mei 2023 dengan jarak luncur maksimum mencapai 1500 m dari kawah Utama, dan disertai suara gemuruh guguran yang terdengar hingga Pos PGA G.
Pengamatan kegempaan menunjukan terekamnya kembali gempa Guguran sejak tanggal 15 Mei 2023, sebanyak 7 kejadian per hari dan cenderung meningkat. Pada tanggal 17 Mei 2023 Gempa Guguran meningkat menjadi 32 kejadian.
"Kondisi peningkatan Gempa Guguran ini, menunjukan adanya suplai magma ke permukaan yang menyebabkan penambahan material kubah dan juga menyebabkan ketidakstabilan kubah lava. Pergerakan magma ke permukaan ini kemudian diikuti oleh terjadinya erupsi efusif yang berpotensi menimbulkan guguran dan awan panas," katanya.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, serta berdasarkan hasil evaluasi maka tingkat aktivitas vulkanik G. Karangetang dinaikan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung sejak 19 Mei 2023 pukul 10:00 WITA.
Dalam tingkat aktivitas Level IIl (Siaga) masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari Kawah Utama (Selatan) dan Kawah II (Utara), serta 3,5 km pada sektor barat daya dan tenggara.
Masyarakat di sekitar G. Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Baca: Segel Gudang Bekas Lokasi Penimbunan BBM Ilegal, Polres Ogan Ilir Sita Puluhan Drum Kosong.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak G. Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang.
"Masyarakat diharap tetap tenang dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro, " katanya.
Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto mengatakan, pengamatan visual terhadap tinggi kolom asap menunjukkan terjadinya perubahan sejak 22 April 2023. Tinggi kolam asap tampak mencapai 200 m di atas puncak bahkan pada 3 Mei 2023 mencapai 250 m di atas puncak.
Selain itu telah terjadi guguran kubah dari kawah Utama mengarah ke barat daya dan selatan sejak 15 Mei 2023 dengan jarak luncur maksimum mencapai 1500 m dari kawah Utama, dan disertai suara gemuruh guguran yang terdengar hingga Pos PGA G.
Pengamatan kegempaan menunjukan terekamnya kembali gempa Guguran sejak tanggal 15 Mei 2023, sebanyak 7 kejadian per hari dan cenderung meningkat. Pada tanggal 17 Mei 2023 Gempa Guguran meningkat menjadi 32 kejadian.
"Kondisi peningkatan Gempa Guguran ini, menunjukan adanya suplai magma ke permukaan yang menyebabkan penambahan material kubah dan juga menyebabkan ketidakstabilan kubah lava. Pergerakan magma ke permukaan ini kemudian diikuti oleh terjadinya erupsi efusif yang berpotensi menimbulkan guguran dan awan panas," katanya.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, serta berdasarkan hasil evaluasi maka tingkat aktivitas vulkanik G. Karangetang dinaikan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung sejak 19 Mei 2023 pukul 10:00 WITA.
Dalam tingkat aktivitas Level IIl (Siaga) masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari Kawah Utama (Selatan) dan Kawah II (Utara), serta 3,5 km pada sektor barat daya dan tenggara.
Masyarakat di sekitar G. Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Baca: Segel Gudang Bekas Lokasi Penimbunan BBM Ilegal, Polres Ogan Ilir Sita Puluhan Drum Kosong.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak G. Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang.
"Masyarakat diharap tetap tenang dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro, " katanya.
(nag)
tulis komentar anda