Disdik Luwu Dukung Masa Pensiun Guru Diperpanjang, Khususnya yang Kuasai IT
Rabu, 22 Juli 2020 - 22:25 WIB
LUWU - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Luwu mendukung usulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel memperpanjang masa pensiun guru hingga dua tahun. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Amang Usman, menyampaikan upaya ini cukup baik di tengah kurangnya tenaga pendidikan saat ini, termasuk di Kabupaten Luwu.
Meski demikian, Amang berharap kebijakan ini disertai seleksi agar guru yang dipertahankan memang berkompeten. Khususnya yang menguasai informasi teknologi alias IT.
"Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi teman-teman guru, utamanya di Luwu, dimana kami masih kekurangan guru saat ini. Formasi CPNS untuk guru sejauh ini belum bisa menutupi kekurangan tersebut," ujarnya, Rabu (22/7/2020).
"Saya berharap kebijakan ini disertai dengan tes. Karena kita ingin mempertahankan guru yang efektif, melek akan teknologi, menguasai IT. Terlebih di tengah wabah COVID-19 saat ini dimana pertemuan tatap muka dikurangi bahkan tidak ada," tambahnya.
Amang juga berharap dalam kebijakan penambahan masa pensiun, pemerintah harus memperhatikan perkembangan dunia pendidikan. Tidak dipungkiri banyak guru saat ini memang sudah memasuki usia pensiun.
Ia juga menyebut tidak sedikit dari guru yang memasuki usia pensiun itu secara fisik memang sudah tak mampu. Selain itu juga tidak menguasai perkembangan teknologi, sehingga jika dipertahankan justru akan tidak efektif bagi dunia pendidikan.
"Di tengah pandemi saat ini, dunia pendidikan sangat terpukul dimana proses pendidikan dengan metode tatap muka di ruang kelas harus dihentikan dan digantikan dengan sistem belajar mengajar dengan sistem daring," sebutnya.
Baca Juga: 1.016 PNS Pemprov Sulsel Pensiun Tahun Ini, Mayoritas Guru
"Jika kita mempertahankan guru yang tidak menguasai teknologi, tidak mampu melakukan sistem pembelajaran daring tentu tidak efektif. Cara lain yang bisa dipertimbangkan dengan merekrut tenaga pendidik muda," lanjutnya.
Di Kabupaten Luwu saat ini data kekurangan guru untuk tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak sebanyak 443 guru, SD sebanyak 1.118 guru dan SMP sebanyak 723 guru. Idealnya jumlah kebutuhan guru di Kabupaten Luwu dari jenjang pendidikan TK, SD dan SMP sebanyak 3.962 orang. Adapun Luwu hanya memiliki guru sebanyak 1.951 orang.
Sehingga Luwu saat ini masih kecurangan 2.001 guru. Pada Desember nanti diperkirakan jumlah guru yang pensiun akan bertambah sekitar 53 orang sehingga total kekurangan guru diproyeksikan mencapai 2.064 orang.
Meski demikian, Amang berharap kebijakan ini disertai seleksi agar guru yang dipertahankan memang berkompeten. Khususnya yang menguasai informasi teknologi alias IT.
"Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi teman-teman guru, utamanya di Luwu, dimana kami masih kekurangan guru saat ini. Formasi CPNS untuk guru sejauh ini belum bisa menutupi kekurangan tersebut," ujarnya, Rabu (22/7/2020).
"Saya berharap kebijakan ini disertai dengan tes. Karena kita ingin mempertahankan guru yang efektif, melek akan teknologi, menguasai IT. Terlebih di tengah wabah COVID-19 saat ini dimana pertemuan tatap muka dikurangi bahkan tidak ada," tambahnya.
Amang juga berharap dalam kebijakan penambahan masa pensiun, pemerintah harus memperhatikan perkembangan dunia pendidikan. Tidak dipungkiri banyak guru saat ini memang sudah memasuki usia pensiun.
Ia juga menyebut tidak sedikit dari guru yang memasuki usia pensiun itu secara fisik memang sudah tak mampu. Selain itu juga tidak menguasai perkembangan teknologi, sehingga jika dipertahankan justru akan tidak efektif bagi dunia pendidikan.
"Di tengah pandemi saat ini, dunia pendidikan sangat terpukul dimana proses pendidikan dengan metode tatap muka di ruang kelas harus dihentikan dan digantikan dengan sistem belajar mengajar dengan sistem daring," sebutnya.
Baca Juga: 1.016 PNS Pemprov Sulsel Pensiun Tahun Ini, Mayoritas Guru
"Jika kita mempertahankan guru yang tidak menguasai teknologi, tidak mampu melakukan sistem pembelajaran daring tentu tidak efektif. Cara lain yang bisa dipertimbangkan dengan merekrut tenaga pendidik muda," lanjutnya.
Di Kabupaten Luwu saat ini data kekurangan guru untuk tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak sebanyak 443 guru, SD sebanyak 1.118 guru dan SMP sebanyak 723 guru. Idealnya jumlah kebutuhan guru di Kabupaten Luwu dari jenjang pendidikan TK, SD dan SMP sebanyak 3.962 orang. Adapun Luwu hanya memiliki guru sebanyak 1.951 orang.
Sehingga Luwu saat ini masih kecurangan 2.001 guru. Pada Desember nanti diperkirakan jumlah guru yang pensiun akan bertambah sekitar 53 orang sehingga total kekurangan guru diproyeksikan mencapai 2.064 orang.
(tri)
tulis komentar anda