4 Karamah Terhebat yang Dimiliki Wali Songo, Nomor Terakhir Dapat Menyambung Badan Terputus

Senin, 15 Mei 2023 - 16:56 WIB
Dalam menyebarkan ajaran Islam, Wali Songo kerap menggunakan Karamah atau kesaktiannya saat berdakwah. Foto DOK ist
JAKARTA - Dalam menyebarkan ajaran Islam, Wali Songo kerap menggunakan Karamah atau kesaktiannya saat berdakwah. Karamah tersebut ditujukan untuk menguatkan keyakinan orang-orang awam pada zamannya.

Karamah yang dimiliki oleh Wali Songo pun tidak diwariskan kepada anak keturunanya. Meski begitu, berbagai Karamah hebat yang ditunjukan oleh mereka masih dikenang menjadi sejarah.



Berikut empat Karamah terhebat yang dimiliki oleh Wali Songo:

1. Dapat Menggandakan Diri

Dalam riwayatnya, Raden Makhdum Ibrahim atau Sunan Bonang ini pernah mengeluarkan kesaktiannya ketika akan dirampok oleh para berandalan Lokajaya yang berada di tengah hutan.

Dikisahkan dalam buku "Sunan Bonang Wali Keramat : Karamah, Kesaktian, dan Ajaran - Ajaran Hidup Sang Waliullah" karya Asti Musman, Lokajaya nekat mengejar-ngejarnya karena kehabisan uang dan perbekalan.

Ketika dalam keadaan terdesak, Karamah dari Sunan Bonang pun langsung dikeluarkannya. Ia menjelma menjadi empat bahkan lima orang dengan sosok yang sama dan mengepung berandalan itu. Melihat lawannya berevolusi, Lokajaya pun lari meninggalkan sang waliyullah itu.

2. Menghancurkan Pasukan Majapahit dengan Mudah

Dalam "Sajarah Wali Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati : Naskah Mertasinga", disebutkan Karamah tiga Walisanga ini terlihat. Sunan Kudus mengeluarkan peti pusaka di tengah pertempuran yang membuat lawannya keok seketika. Peti tersebut mengeluarkan suara yang menggelegar dan alam pun sontak berubah menjadi gelap.

Sunan Giri yang ikut membela Demak pun mengeluarkan Karamahnya dengan membawa tawon-tawon yang sangat besar dan tak terkira jumlahnya. Tawon tersebut menyerang prajurit Majapahit dan membuat mereka menjerit kesakitan.

Tak hanya itu, Sunan Gunung Jati yang turut serta dalam peperangan itu juga membantu pasukan Demak dengan Karamahnya. Ia menggelarkan badongnya (baju penutup dada) dan keluarlah tikus - tikus berlarian mengejar dan menyerang musuh, serta merusak tombak dan kerisnya. Ketiga kekuatan itu pun membuat pasukan Majapahit mundur dan berlari sambil berteriak teriak.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content