Pelatihan Nata De Coco, Kiai Muda Jatim Tingkatkan Ekonomi Warga
Minggu, 14 Mei 2023 - 21:22 WIB
TRENGGALEK - Relawan Kiai Muda Jatim menggelar pelatihan membuat nata de coco Ponpes Lil Muttaqin, Kecamatan Pagolan, Kabupaten Trenggalek, Minggu (14/5/2023). Kegiatan tersebut untuk membuka peluang usaha sehingga bisa meningkatkan perekonomian warga.
Dalam kegiatan ini, relawan Ganjar Pranowo itu berkolaborasi dengan Kelompok Pengembang Bioselulosa (KPB). Mereka mengajak puluhan kiai, majelis taklim, dan santri memanfaatkan bahan baku nata de coco untuk diolah menjadi bahan baku yang dapat dikonsumsi.
Korwil Kiai Muda Jatim Gus Ali Baidlowi mengatakan, pihaknya banyak mendengar keluhan warga Trenggalek di mana posisi mereka berada di ambang garis kemiskinan.
”Tentu kegiatan ini akan bermanfaat untuk bisa menambah nilai ekonomi, terutama untuk beberapa majelis taklim dan kiyai yang selama ini memiliki kesulitan ekonomi atau pun menghidupi dapurnya," kata Gus Ali di sela acara bertajuk Pelatihan Pembuatan Nata De Coco di Ponpes Lil Muttaqin, Minggu (14/5/2023).
Ali menjelaskan, proses pembuatan nata de coco relatif sangat mudah. Dengan demikian, dia berharap masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut tertarik untuk berkecimpung dalam unit usaha tersebut.
"Bahan yang diperlukan juga sangat mudah dari limbah beras, ketela pohon atau singkong dan juga dari limbah air kelapa. Semoga ini bisa memberikan gambaran kepada mereka untuk terjun dalam usaha pembuatan nata de coco ini," lanjutnya.
Kiai Muda Jatim berkomitmen melakukan pendampingan hingga masyarakat bisa menjalankan usaha tersebut secara mandiri dan berkelanjutan.
Ketua KPB Widi Sasmito optimisnya masyarakat Trenggalek mau memulai usaha tersebut. "Sangat berpeluang karena potensi sumber dayanya ada. Bahan bakunya cukup menunjang karena di sekitaran sini ada industri yang limbahnya bisa dimanfaatkan. Itu salah satunya," ujarnya.
Dalam kegiatan ini, relawan Ganjar Pranowo itu berkolaborasi dengan Kelompok Pengembang Bioselulosa (KPB). Mereka mengajak puluhan kiai, majelis taklim, dan santri memanfaatkan bahan baku nata de coco untuk diolah menjadi bahan baku yang dapat dikonsumsi.
Korwil Kiai Muda Jatim Gus Ali Baidlowi mengatakan, pihaknya banyak mendengar keluhan warga Trenggalek di mana posisi mereka berada di ambang garis kemiskinan.
”Tentu kegiatan ini akan bermanfaat untuk bisa menambah nilai ekonomi, terutama untuk beberapa majelis taklim dan kiyai yang selama ini memiliki kesulitan ekonomi atau pun menghidupi dapurnya," kata Gus Ali di sela acara bertajuk Pelatihan Pembuatan Nata De Coco di Ponpes Lil Muttaqin, Minggu (14/5/2023).
Ali menjelaskan, proses pembuatan nata de coco relatif sangat mudah. Dengan demikian, dia berharap masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut tertarik untuk berkecimpung dalam unit usaha tersebut.
"Bahan yang diperlukan juga sangat mudah dari limbah beras, ketela pohon atau singkong dan juga dari limbah air kelapa. Semoga ini bisa memberikan gambaran kepada mereka untuk terjun dalam usaha pembuatan nata de coco ini," lanjutnya.
Kiai Muda Jatim berkomitmen melakukan pendampingan hingga masyarakat bisa menjalankan usaha tersebut secara mandiri dan berkelanjutan.
Ketua KPB Widi Sasmito optimisnya masyarakat Trenggalek mau memulai usaha tersebut. "Sangat berpeluang karena potensi sumber dayanya ada. Bahan bakunya cukup menunjang karena di sekitaran sini ada industri yang limbahnya bisa dimanfaatkan. Itu salah satunya," ujarnya.
(poe)
tulis komentar anda