Di Depan Veteran, Pangdam V/Brawijaya Cerita Keberhasilan Hillary Gapai Puncak Mount Everest
Senin, 10 April 2023 - 23:50 WIB
SURABAYA - "Tidak semua orang orang harus menjadi pahlawan. Cukuplah, saya yang berdiri di pinggir jalan dan bertepuk tangan pada sang pahlawan, maka saya bisa merasakan keberhasilannya," begitu disampaikan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, MA mengutip pengakuan Tenzing Norgay, seorang Sherpa di Himalaya. Tenzing adalah pengangkut barang yang memandu Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru mendaki Mount Everest.
Di hadapan para 'serdadu sepuh' yang masih penuh semangat itu, Asops Kasdam IX/Udayana 2013—2014 ini mengisahkan Tenzing Norgay yang memberikan kesempatan kepada Edmund Hillary untuk menjejakkan kaki pertama kali di puncak Gunung Everest pada 29 mei 1953. Padahal, ia punya kesempatan menjadi orang yang pertama untuk itu. Inilah yang dinilai oleh Farid Makruf sebagai sikap seorang pahlawan.
Begitulah ia menilai para veteran dan warakawuri yang hadir di Balai Kartika Kodam V/Brawijaya, Senin (10/4/2023). Baginya para 'serdadu sepuh' ini adalah pejuang sebenarnya. Sementara, mereka yang saat ini tengah aktif berdinas adalah pewarisnya.
Baca juga: Pangdam V Brawijaya Serahkan 1.000 Sembako untuk Dhuafa dan Anak Yatim di Masjid Cheng Hoo
"Bapak dan ibu sekalian adalah orang tua kami.. Orang tua yang dulu membesarkan kami, TNI. Dan kami yang sekarang mendapatkan kesempatan memimpin cikal bakalnya adalah bapak ibu sekalian," ungkap Danrem 132/Tadulako 2020-2021 ini.
Farid Makruf menyatakan ia menghayati dan terharu saat mendengar Hymne Veteran. Ia mengingat bagaimana para veteran meneteskan peluh dan darah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Saat ini, ada di antara para veteran menjadi menjadi pejabat, menjadi pengusaha, tapi ada yang belum beranjak ke mana-mana sejak masa perjuangan itu. Namun, para veteran tetap memerima nasib dengan lapang dada, tenang, penuh hikmat, dan istiqamah.
Menurutnya, ini adalah sesuatu yang patut diteladani. Sebab memang tidak semua harus menjadi pahlawan, cukuplah berdiri di tepi jalan dan bertepuk tangan untuk sang pahlawan. Lalu ia telah merasa dirinya sebagai bagian dari keberhasilan sang pahlawan.
"Ini adalah kisah nyata tentang Edmund Hillary dari Selandia Baru. Ia didapuk sebagai orang pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest atau Sagarmatha di Himalaya. Namun di balik kisah sukses luar biasanya itu ada cerita tentang seseorang yang tidak kalah menariknya. Orang itu adalah Tenzing Norgay," tutur Pangdam V/Brawijaya.
Pada 29 mei 1953, Tenzing bersama Hillary berhasil menaklukan Gunung Everest pada ketinggian 29.028 kaki di atas permukaan laut dan menjadi orang pertama di dunia yang mencapai puncak gunung yang dinamai Sagarmatha oleh warga yang bermukim di lereng-lereng pegunungan Himalaya.
Di hadapan para 'serdadu sepuh' yang masih penuh semangat itu, Asops Kasdam IX/Udayana 2013—2014 ini mengisahkan Tenzing Norgay yang memberikan kesempatan kepada Edmund Hillary untuk menjejakkan kaki pertama kali di puncak Gunung Everest pada 29 mei 1953. Padahal, ia punya kesempatan menjadi orang yang pertama untuk itu. Inilah yang dinilai oleh Farid Makruf sebagai sikap seorang pahlawan.
Begitulah ia menilai para veteran dan warakawuri yang hadir di Balai Kartika Kodam V/Brawijaya, Senin (10/4/2023). Baginya para 'serdadu sepuh' ini adalah pejuang sebenarnya. Sementara, mereka yang saat ini tengah aktif berdinas adalah pewarisnya.
Baca juga: Pangdam V Brawijaya Serahkan 1.000 Sembako untuk Dhuafa dan Anak Yatim di Masjid Cheng Hoo
"Bapak dan ibu sekalian adalah orang tua kami.. Orang tua yang dulu membesarkan kami, TNI. Dan kami yang sekarang mendapatkan kesempatan memimpin cikal bakalnya adalah bapak ibu sekalian," ungkap Danrem 132/Tadulako 2020-2021 ini.
Farid Makruf menyatakan ia menghayati dan terharu saat mendengar Hymne Veteran. Ia mengingat bagaimana para veteran meneteskan peluh dan darah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Saat ini, ada di antara para veteran menjadi menjadi pejabat, menjadi pengusaha, tapi ada yang belum beranjak ke mana-mana sejak masa perjuangan itu. Namun, para veteran tetap memerima nasib dengan lapang dada, tenang, penuh hikmat, dan istiqamah.
Menurutnya, ini adalah sesuatu yang patut diteladani. Sebab memang tidak semua harus menjadi pahlawan, cukuplah berdiri di tepi jalan dan bertepuk tangan untuk sang pahlawan. Lalu ia telah merasa dirinya sebagai bagian dari keberhasilan sang pahlawan.
"Ini adalah kisah nyata tentang Edmund Hillary dari Selandia Baru. Ia didapuk sebagai orang pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest atau Sagarmatha di Himalaya. Namun di balik kisah sukses luar biasanya itu ada cerita tentang seseorang yang tidak kalah menariknya. Orang itu adalah Tenzing Norgay," tutur Pangdam V/Brawijaya.
Pada 29 mei 1953, Tenzing bersama Hillary berhasil menaklukan Gunung Everest pada ketinggian 29.028 kaki di atas permukaan laut dan menjadi orang pertama di dunia yang mencapai puncak gunung yang dinamai Sagarmatha oleh warga yang bermukim di lereng-lereng pegunungan Himalaya.
tulis komentar anda