57 Mantan Napiter di Jateng Dibekali Wawasan Kebangsaan dan Moderasi Beragama

Jum'at, 17 Maret 2023 - 21:31 WIB
Ia mengajak para mitra deradikalisasi yang pernah mengalami peristiwa yang dianggap melanggar hukum di Indonesia, agar tidak berkecil hati dan patah semangat.

“Sebagai militan harus tetap semangat berjihad pada NKRI. Mitra deradikalisasi adalah bagian dari mujahid NKRI. Banyak yang bilang mitra deradikalisasi masih banyak yang ‘merah’. Tidak apa-apa. Tapi harus ditambah ‘putih’, menjadi Merah Putih,” tandas Nurwakhid.

Dialog Kebangsaan dan Moderasi beragama yang bertemakan “Budaya dan kearifan lokal” dihadiri oleh 57 orang mantan napiter beserta keluarganya dari Batang, Banyumas, Pemalang, Tegal, Boyolali, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Klaten, Magelang, Semarang, Solo, Sukoharjo dan Wonogiri.

Sekretaris BPET MUI M Najih Arromadloni menambahkan, mitra deradikalisasi saat ini harus memperbaiki citra Islam di Indonesia.

"Deradikalisasi tidak menjauhkan dari Islam, namun memperkuat pemahaman tentang Islam, dan mengembalikan Islam kepada Islam yang sebenarnya,” ucap Gus Najih.

Sementara itu, salah satu mitra deradikalisasi Sri Puji Mulyo Siswanto membagikan kisahnya masuk dalam dunia radikal terorisme hingga menyadari kekeliruannya di masa lalu.

“Saya merenungi beberapa hal. Salah satunya founding father negara ini. Mereka pasti mendiskusikan bagaimana berdirinya NKRI dan Pancasila, tanpa ada pertumpahan darah meskipun banyak sekali kepentingan yang perlu diakomodir."

"Kemudian, tanggung jawab saya sebagai bapak, untuk istri dan anak. Selama saya ditahan, saya sudah menelantarkan anak dan istri. Dari situlah saya ingin sisa hidup saya memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada keluarga dan negara," ujar Sri Puji.
(shf)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content