Perompakan dan Pembajakan Kapal di Perairan Asia Kian Marak

Jum'at, 17 Juli 2020 - 19:21 WIB
Pembajakan di perairan Asia meningkat ke tingkat tertinggi dalam lima tahun terakhir. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Aksi perompakan dan pembajakan maupun perampokan bersenjata terhadap kapal-kapal di perairan Asia semakin mengkhawatirkan. Pada paruh paruh pertama 2020, kejahatan perairan itu melonjak ke level tertinggi dalam lima tahun terakhir. Jumlahnya hampir dua kali lipat dari jumlah yang tercatat pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Sebanyak 51 insiden kejahatan perairan dilaporkan di wilayah tersebut pada periode Januari hingga Juni, 50 di antaranya aktual dan satu merupakan upaya. Begitu data dari ReCAAP ISC, kelompok informasi pembajakan dengan 20 negara anggota, sebagian besar di Asia yang dinukil Time, Jumat (17/7/2020).





Data menunjukkan jumlah itu meningkat dibandingkan dengan 28 insiden yang dilaporkan pada periode yang sama tahun sebelumnya dan merupakan jumlah tertinggi sejak 114 kejahatan yang dicatat dalam enam bulan pertama pada medio 2015 lalu.

Insiden kejahatan itu terjadi di Selat Singapura dan Laut China Selatan, serta perairan dari negara-negara termasuk Bangladesh, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Menurut data tersebut, tiga puluh satu dari 51 insiden terjadi ketika kapal berlabuh dan sisanya saat transit.

Perompakan dan perampokan bersenjata di Selat Singapura, salah satu rute maritim komersial tersibuk di dunia, meningkat dua kali lipat dari tahun lalu menjadi 16 insiden. Sedangkan pelabuhan China tidak mencatat kejadian seperti itu dalam periode yang sama berbanding tiga insiden pada tahun lalu.
(tri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content