Gunung Merapi Kembali Semburkan Awan Panas Dalam 12 Jam Terakhir
Minggu, 12 Maret 2023 - 06:31 WIB
Aktivitas kegempaan tersebut di antaranya adalah awan panas guguran sebanyak 41 dengan amplitudo 30-75 mm dengan durasi 60.2-458.6 detik. Gempa guguran terjadi sebanyak 163 kali dengan amplitudo 4-48 mm selama 35.1-162.8 detik.
Gempa hybrid/fase banyak sebanyak 12 kali dengan amplitudo 3-13 mm dengan durasi 5.4-7.5 detik. Gempa vulkanik dangkal sebanyak 6 kali dengan amplitudo 23-56 mm berdurasi 8.1-10.4 detik. Serta gempa vulkanik dalam sebanyak 50 kali dengan amplitudo 7-23 mm selama 7.7-11.7 detik.
Agus menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," tegasnya.
Gempa hybrid/fase banyak sebanyak 12 kali dengan amplitudo 3-13 mm dengan durasi 5.4-7.5 detik. Gempa vulkanik dangkal sebanyak 6 kali dengan amplitudo 23-56 mm berdurasi 8.1-10.4 detik. Serta gempa vulkanik dalam sebanyak 50 kali dengan amplitudo 7-23 mm selama 7.7-11.7 detik.
Agus menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," tegasnya.
(shf)
tulis komentar anda