Ini Cara Lihat Arah Kiblat, Momen yang Hanya Terjadi 2 Kali Setahun
Rabu, 15 Juli 2020 - 20:05 WIB
BANDUNG BARAT - Pada Rabu (15/7) sore menjadi saat yang tepat untuk melihat posisi atau arah kiblat karena posisi matahari tepat berada di atas Kakbah. Masyarakat di Indonesia termasuk Jawa Barat berkesempatan untuk melakukan kalibrasi posisi kiblat dimana momen ini hanya terjadi dua kali dalam setahun.
Peneliti astronomi Imah Noong Observatorium Lembang, KBB, Hendro Setyanto mengatakan, posisi matahari tepat berada di atas Kakbah pada Rabu (15/7) sekitar pukul 12.27 waktu Arab Saudi atau 16.27 WIB. Momentum seperti itu biasanya oleh warga di beberapa negara termasuk di Indonesia digunakan untuk melakukan kalibrasi arah kiblat.
"Posisi matahari ada tepat atas Kakbah, terjadi dua kali setahun. Kejadian itu sering dijadikan untuk memperbaiki posisi dan arah kiblat," ucapnya Rabu (15/7) sore. (Baca juga: Wacana Sanksi bagi Warga Jabar yang Tak Pakai Masker Terus Tuai Kritik )
Meskipun begitu, sebenarnya penentuan arah kiblat bisa dilakukan setiap hari tanpa perlu menunggu posisi matahari tepat berada di atas Kakbah. Penentuan ini tidak mesti dilakukan oleh lembaga keagamaan terkait seperti MUI maupun Kementerian Agama. Akan tetapi bisa dilakukan oleh setiap orang di rumah masing-masing asalkan mengetahui caranya.
Yakni dengan menggunakan cahaya matahari yang memproyeksikan bayangan dari tongkat istiwa. Tongkat istiwa itu bisa menggunakan media kayu atau lidi yang diberdirikan, kemudian ditarik benang lurus untuk melihat proyeksi matahari. Setelah itu baru disesuaikan dengan azimuth matahari dan azimuth Kakbah.
"Lidi atau kayu itu bisa dijadikan patokan penentuan arah kiblat. Hal ini bisa dipraktikkan di rumah masing-masing," ucapnya. (Baca juga: Diduga Kesepian, Duda Satu Anak di Tasikmalaya Gantung Diri )
Pihaknya sendiri memiliki alat penentu arah kiblat bernama Mizwala Qibla Finder. Alat tersebut berbentuk bulat yang di atas papannya dipasangi tongkat istiwa untuk memproyeksikan bayangan matahari lalu menentukan arah kiblat. Alat tersebut dibuat untuk memudahkan penentuan arah kiblat, tanpa harus selalu menunggu posisi matahari tepat di atas Kakbah.
"Kalau pakai Mizwala Qibla Finder selama ada sinar matahari bisa mengetahui posisi kiblat tanpa harus menunggu posisi matahari tepat ada di atas Kakbah," jelasnya.
Peneliti astronomi Imah Noong Observatorium Lembang, KBB, Hendro Setyanto mengatakan, posisi matahari tepat berada di atas Kakbah pada Rabu (15/7) sekitar pukul 12.27 waktu Arab Saudi atau 16.27 WIB. Momentum seperti itu biasanya oleh warga di beberapa negara termasuk di Indonesia digunakan untuk melakukan kalibrasi arah kiblat.
"Posisi matahari ada tepat atas Kakbah, terjadi dua kali setahun. Kejadian itu sering dijadikan untuk memperbaiki posisi dan arah kiblat," ucapnya Rabu (15/7) sore. (Baca juga: Wacana Sanksi bagi Warga Jabar yang Tak Pakai Masker Terus Tuai Kritik )
Meskipun begitu, sebenarnya penentuan arah kiblat bisa dilakukan setiap hari tanpa perlu menunggu posisi matahari tepat berada di atas Kakbah. Penentuan ini tidak mesti dilakukan oleh lembaga keagamaan terkait seperti MUI maupun Kementerian Agama. Akan tetapi bisa dilakukan oleh setiap orang di rumah masing-masing asalkan mengetahui caranya.
Yakni dengan menggunakan cahaya matahari yang memproyeksikan bayangan dari tongkat istiwa. Tongkat istiwa itu bisa menggunakan media kayu atau lidi yang diberdirikan, kemudian ditarik benang lurus untuk melihat proyeksi matahari. Setelah itu baru disesuaikan dengan azimuth matahari dan azimuth Kakbah.
"Lidi atau kayu itu bisa dijadikan patokan penentuan arah kiblat. Hal ini bisa dipraktikkan di rumah masing-masing," ucapnya. (Baca juga: Diduga Kesepian, Duda Satu Anak di Tasikmalaya Gantung Diri )
Pihaknya sendiri memiliki alat penentu arah kiblat bernama Mizwala Qibla Finder. Alat tersebut berbentuk bulat yang di atas papannya dipasangi tongkat istiwa untuk memproyeksikan bayangan matahari lalu menentukan arah kiblat. Alat tersebut dibuat untuk memudahkan penentuan arah kiblat, tanpa harus selalu menunggu posisi matahari tepat di atas Kakbah.
"Kalau pakai Mizwala Qibla Finder selama ada sinar matahari bisa mengetahui posisi kiblat tanpa harus menunggu posisi matahari tepat ada di atas Kakbah," jelasnya.
(mpw)
tulis komentar anda