Dukung Penurunan Angka Prevalensi Stunting, PNM Edukasi Ratusan Nasabah Mekaar Banyuwangi
Sabtu, 28 Januari 2023 - 16:13 WIB
BANYUWANGI - Angka kesehatan anak di Indonesia, khususnya terkait pertumbuhan balita dengan tinggi badan di bawah rata-rata (stunting), masih memprihatinkan.
Menurut WHO, jika angka prevalensi kekerdilan lebih dari 20 persen maka masalah kesehatan suatu negara dianggap kronis. Sedangkan, di tahun 2022, angka prevalensi stunting di Indonesia masih berada pada angka 21,6 persen sesuai hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Berdasarkan kondisi tersebut, PT Permodalan Nasional Madani atau PNM bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi, Dinas Kesehatan Banyuwangi, dan Water.org, berkomitmen mendukung program penurunan prevalensi stunting melalui giat edukasi kesehatan dan kebersihan kepada nasabah Mekaar di Banyuwangi.
Kepala Divisi Jasa Manajemen dan Kemitraan PNM, Mira Damayanti Hardjono menyatakan siap mendukung program pemerintah terkait edukasi kesehatan masyarakat.
Menurutnya, perempuan memiliki peran paling besar dalam mengedukasi keluarganya agar menerapkan hidup bersih dan sehat.
"Nasabah Mekaar ini semuanya perempuan. Kalau mereka kita edukasi sampai paham mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, anak-anaknya pun bisa mereka arahkan untuk menerapkan hal tersebut. Jadi saling berkesinambungan," ujar Mira, Sabtu (28/1/2023) di Ballroom El Royale Hotel Banyuwangi dalam kegiatan Edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi Nasabah Mekaar.
Kegiatan ini juga didukung dan dihadiri oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Duta Air dan Sanitasi, Ikke Nurjanah.
Edukasi perilaku hidup bersih dan sehat kepada 300 nasabah PNM Mekaar dikemas secara sederhana agar mudah dipahami dan diterapkan.
Mulai dari sosialisasi terkait akses air minum dan sanitasi yang aman sebagai salah satu cara mitigasi terhadap stunting dan pengenalan 5 pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).
Menurut WHO, jika angka prevalensi kekerdilan lebih dari 20 persen maka masalah kesehatan suatu negara dianggap kronis. Sedangkan, di tahun 2022, angka prevalensi stunting di Indonesia masih berada pada angka 21,6 persen sesuai hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Berdasarkan kondisi tersebut, PT Permodalan Nasional Madani atau PNM bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi, Dinas Kesehatan Banyuwangi, dan Water.org, berkomitmen mendukung program penurunan prevalensi stunting melalui giat edukasi kesehatan dan kebersihan kepada nasabah Mekaar di Banyuwangi.
Kepala Divisi Jasa Manajemen dan Kemitraan PNM, Mira Damayanti Hardjono menyatakan siap mendukung program pemerintah terkait edukasi kesehatan masyarakat.
Menurutnya, perempuan memiliki peran paling besar dalam mengedukasi keluarganya agar menerapkan hidup bersih dan sehat.
"Nasabah Mekaar ini semuanya perempuan. Kalau mereka kita edukasi sampai paham mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, anak-anaknya pun bisa mereka arahkan untuk menerapkan hal tersebut. Jadi saling berkesinambungan," ujar Mira, Sabtu (28/1/2023) di Ballroom El Royale Hotel Banyuwangi dalam kegiatan Edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi Nasabah Mekaar.
Kegiatan ini juga didukung dan dihadiri oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Duta Air dan Sanitasi, Ikke Nurjanah.
Edukasi perilaku hidup bersih dan sehat kepada 300 nasabah PNM Mekaar dikemas secara sederhana agar mudah dipahami dan diterapkan.
Mulai dari sosialisasi terkait akses air minum dan sanitasi yang aman sebagai salah satu cara mitigasi terhadap stunting dan pengenalan 5 pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).
tulis komentar anda