Batik sebagai Penggerak Ekonomi Warga
A
A
A
YOGYAKARTA - Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang sudah diakui Unesco, salah satu lembaga Perseri-katan Bangsa-Bangsa.
Keberadaan batik tidak hanya identitas bangsa, namun harus menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat. Anggota Komisi VI DPR dari Dapil DIY, Ambar Tjahyono, mengatakan,popularitas batik tidak hanya sebagai ikon budaya. Namun juga mampu menggerakkan perekonomian rakyat, khususnya di Yogyakarta yangmenjadi salah satu sentra batik Indonesia.
Menurut dia, batik dapat memberdayakan masyarakat. Banyak potensi yang dida-patkan dari batik. “Potensi yang dapat dikembangkan adalah membatik atau membuat karya batik,” katanya saat menjalani reses dengan menggelar pelatihan membatik. Pelatihan membatik bagi warga lanjut usia dan masyarakat umum ini digelar kemarin di SMP Perintis Yogyakarta.
Acara ini yang diikuti puluhan warga ini kerja sama dengan Posyandu Lansia RW 17 Wirosaban, Yogyakarta. Ambar menambahkan, pelatihan membatik ini diharapkan menumbuhkan keterampilan bagi peserta sehingga mampu menghasilkan karya atau produk batik. “Hasil produknya berpeluang bisa meningkatkan perekonomian baik keluarga, lingkungan kampung bahkan bangsa dan negara,” kata legislator Partai Demokrat itu.
Sebagai anggota DPR yang membidangi koperasi dan UMKM, Ambar menginginkan batik mampu menjadi penggerak roda perekonomian, khususnya bagi DIY. Menurutdia, pelatihan membatik mampu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang siap kerja. “Pelatihan ini juga untuk mempercepat kekompakan dan kebersamaan antarwarga untuk bersama sama memajukan keluarga dan kampung,” kata Ambar.
Salah seorang peserta, Marsudi, 50, senang dengan pelatihan membatik yang diberikan. Dia berharap pelatihan seperti ini dilakukan secara kontinu agar dia dan warga sekitar benar-benar terampil dalam membatik. “Semoga rutin digelar,” pintanya.
Ridwan anshori
Keberadaan batik tidak hanya identitas bangsa, namun harus menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat. Anggota Komisi VI DPR dari Dapil DIY, Ambar Tjahyono, mengatakan,popularitas batik tidak hanya sebagai ikon budaya. Namun juga mampu menggerakkan perekonomian rakyat, khususnya di Yogyakarta yangmenjadi salah satu sentra batik Indonesia.
Menurut dia, batik dapat memberdayakan masyarakat. Banyak potensi yang dida-patkan dari batik. “Potensi yang dapat dikembangkan adalah membatik atau membuat karya batik,” katanya saat menjalani reses dengan menggelar pelatihan membatik. Pelatihan membatik bagi warga lanjut usia dan masyarakat umum ini digelar kemarin di SMP Perintis Yogyakarta.
Acara ini yang diikuti puluhan warga ini kerja sama dengan Posyandu Lansia RW 17 Wirosaban, Yogyakarta. Ambar menambahkan, pelatihan membatik ini diharapkan menumbuhkan keterampilan bagi peserta sehingga mampu menghasilkan karya atau produk batik. “Hasil produknya berpeluang bisa meningkatkan perekonomian baik keluarga, lingkungan kampung bahkan bangsa dan negara,” kata legislator Partai Demokrat itu.
Sebagai anggota DPR yang membidangi koperasi dan UMKM, Ambar menginginkan batik mampu menjadi penggerak roda perekonomian, khususnya bagi DIY. Menurutdia, pelatihan membatik mampu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang siap kerja. “Pelatihan ini juga untuk mempercepat kekompakan dan kebersamaan antarwarga untuk bersama sama memajukan keluarga dan kampung,” kata Ambar.
Salah seorang peserta, Marsudi, 50, senang dengan pelatihan membatik yang diberikan. Dia berharap pelatihan seperti ini dilakukan secara kontinu agar dia dan warga sekitar benar-benar terampil dalam membatik. “Semoga rutin digelar,” pintanya.
Ridwan anshori
(ftr)