Sosiolog Nilai Sabda Raja Irasional

Sabtu, 09 Mei 2015 - 11:23 WIB
Sosiolog Nilai Sabda Raja Irasional
Sosiolog Nilai Sabda Raja Irasional
A A A
YOGYAKARTA - Sabda raja yang disampaikan Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X merupakan sesuatu yang irasional.

Kata mendapat dawuh (perintah) dari Gusti Allah melalui bisikan leluhur tidak ada yang perlu diperdebatkan, karena sudah diluar logika.

"Sabda raja tidak ada yang bisa diperdebatkan lagi karena itu sesuatu yang irasional," kata Sosiolog UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fajar Hatma Indra Jaya, Sabtu (9/5/2015).

Dikatakan, Sultan HB X telah memperlihatkan irasionalitas dalam hidup dengan mengeluarkan sabda raja. Padahal, jauh hari sebelumnya, Sultan meminta masyarakat untuk rasional.

Seperti sebelum meninggalnya juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan yang diterjang awan panas pada 2010 lalu. Kala itu, Sultan HB X meminta masyarakat lereng Gunung Merapi untuk lebih percaya pada teknologi, dari pada sesuatu hal yang mistik.

"Pertanyaannya, kenapa sekarang Sultan justru mempercayai sesuatu hal yang irasional," kata Ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

Fajar mengakui sosial masyarakat Yogyakarta tidak bisa begitu saja melepas sesuatu yang berbau klenik. Begitu juga dengan budaya yang ada di keraton, kental dengan nuansa mistik.

Misal pada bulan Suro (Muharam dalam kalender Jawa), ada pencucian pusaka, kereta, atau labuhan di Pantai Parangkritis.

"Sesuatu yang irasional itu masih bisa diterima masyarakat Yogya. Walaupun, banyak juga masyarakat yang sudah meninggalkan sesuatu yang irasional. Begitu juga dengan sabda raja," jelasnya.

Sultan HB X sendiri menyerahkan sepenuhnya pada diri masing-masing orang perihal sabda raja. Dia meminta supaya melihat sabda raja dengan hati, bukan pikiran.

"Untuk memahami sabda raja dengan hati, bukan pikiran. Sehingga, apa yang sudah menjadi perintah harus segera dilaksanakan," kata Sultan HB X dalam penjelasan di Pendopo Ndalem Wironegara, tempat tinggal putri sulungnya Jumat 8 Mei 2015, kemarin.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9698 seconds (0.1#10.140)