Tuding Aksi Tolak Wali Kota Tegal Komunis, Ketua Gerindra Dipolisikan

Jum'at, 08 Mei 2015 - 16:20 WIB
Tuding Aksi Tolak Wali...
Tuding Aksi Tolak Wali Kota Tegal Komunis, Ketua Gerindra Dipolisikan
A A A
TEGAL - Elemen mahasiswa dan masyarakat Kota Tegal akan melaporkan Ketua DPC Gerindra Kota Tegal Heri Anggora ke polisi.

Rencana pelaporan tersebut terkait dengan tudingan komunis yang dilontarkan Heri terhadap gerakan penolakan kepemimpinan Wali Kota Tegal Siti Masitha.

"Kami akan laporkan Heri Anggoro ke polisi secepatnya," kata Koordinator Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Rakyat (Gemmpur) Miftakhudin kepada Sindonews.com, Jumat (8/5/2015).

Saat ini gemmpur masih mematangkan rencana pelaporan dengan seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Gemmpur. "Pasal-pasalnya nanti kami serahkan ke polisi yang menerima laporan," imbuh Miftakhudin.

Miftakhudin sebelumnya saat dimintai tanggapan juga menuntut Heri Anggoro meminta maaf. Pernyataan Heri Anggoro sangat disesalkan dan melukai banyak pihak.

Sebab Gemmpur merupakan wadah pergerakan banyak elemen untuk melawan segala bentuk penindasan terhadap masyarakat lemah.

"Yang berjuang di dalam Gemmpur di antaranya ada dari unsur OKP, PKL, akademisi, dan tokoh masyarakat Kota Tegal. Jadi banyak yang merasa dilukai oleh komentar Heri Anggoro," kata Miftakhudin kepada Sindonews.com, Kamis (7/5/2015).

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Tegal Heri Anggoro menuding gerakan PNS dan mahasiswa yang menolak kepemimpinan Wali Kota Tegal Siti Masitha sebagai gerakan yang ditunggangi agenda komunis.

"Ada indikasi aksi yang dilakukan mereka ditunggangi grand design agenda komunis," kata Heri saat dihubungi wartawan.

Tudingan Heri ini mencuat saat dimintai tanggapan seputar konflik yang terjadi antara Wali Kota Siti Masitha dengan PNS di lingkungan Pemkot Tegal.

Dalam konflik ini, sejumlah elemen mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Rakyat (Gemmpur) terus menggelar aksi unjuk rasa bersama PNS untuk meminta Siti Masitha mundur dari jabatannya.

Menurut Heri, indikasi adanya agenda komunis dalam aksi penolakan terhadap Siti Masitha tersebut karena dalam setiap aksi unjuk rasa yang digelar terdapat nyanyian lagu genjer-genjer. "Anda tahu kan lagu genjer-genjer?" kata Heri.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1323 seconds (0.1#10.140)