Cari Korban Longsor, BPBD Minta Petugas Disuntik Tetanus
A
A
A
BANDUNG - Upaya pencarian korban longsor di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, akan terus dilanjutkan. Hari ini, petugas gabungan berbagai instansi dan para relawan siap mencari empat korban yang diduga masih tertimbun.
Karena mulai memasuki hari keempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung meningkatkan kewaspadaan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Marlan mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung untuk proses evakuasi besok.
"Kami sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Kami minta petugas di lapangan disuntik tetanus sebelum melakukan pencarian korban," kata Marlan, saat ditemui di lokasi, Kamis (7/5/2015).
Menurutnya, jika korban yang tertimbun sudah menjadi mayat, maka kondisinya akan membusuk. Hal itu dikhawatirkan justru bisa jadi sumber penyakit bagi petugas di lapangan.
"Jenazah yang sudah lewat dari tiga hari ini berisiko (mengakibatkan) tetanus kalau kena pada bekas luka," ungkapnya.
Marlan mengaku, tidak ingin petugas di lapangan justru mendapat dampak negatif akibat upaya pencarian korban. Petugas juga kemungkinan tidak akan mengambil risiko memaksakan pencarian korban jika belum disuntik tetanus.
Secara umum, kondisi kesehatan para petugas di lapangan dan relawan sejauh ini sehat. Sebab, mereka tidak diforsir berlebihan untuk bekerja melakukan pencarian korban. Mereka juga diberi waktu istirahat yang cukup.
"Mereka juga kami kasih vitamin untuk menunjang daya tahan tubuhnya," tandas Marlan.
Karena mulai memasuki hari keempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung meningkatkan kewaspadaan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Marlan mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung untuk proses evakuasi besok.
"Kami sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Kami minta petugas di lapangan disuntik tetanus sebelum melakukan pencarian korban," kata Marlan, saat ditemui di lokasi, Kamis (7/5/2015).
Menurutnya, jika korban yang tertimbun sudah menjadi mayat, maka kondisinya akan membusuk. Hal itu dikhawatirkan justru bisa jadi sumber penyakit bagi petugas di lapangan.
"Jenazah yang sudah lewat dari tiga hari ini berisiko (mengakibatkan) tetanus kalau kena pada bekas luka," ungkapnya.
Marlan mengaku, tidak ingin petugas di lapangan justru mendapat dampak negatif akibat upaya pencarian korban. Petugas juga kemungkinan tidak akan mengambil risiko memaksakan pencarian korban jika belum disuntik tetanus.
Secara umum, kondisi kesehatan para petugas di lapangan dan relawan sejauh ini sehat. Sebab, mereka tidak diforsir berlebihan untuk bekerja melakukan pencarian korban. Mereka juga diberi waktu istirahat yang cukup.
"Mereka juga kami kasih vitamin untuk menunjang daya tahan tubuhnya," tandas Marlan.
(san)