Kerjakan UN, Siswa Tunanetra Dibantu Guide
A
A
A
GARUT - Sama halnya seperti SMP lain, Sekolah Luar Biasa (SLB) Tunanetra YKB Kabupaten Garut juga ikut menyelenggarakan UN.
Di sekolah ini, hanya satu siswa yang mengikuti UN SMP dan sederajat. “Sebelumnya terdapat dua sis wa yang mesti ikut UN. Namun tiga bulan sebelum UN berl angsung, seorang siswa mening gal dunia. Sehingga yang ikut UN di sekolah kami hanya se orang saja,” kata Dudi Kusnadi, Guru SLB Tunanetra YKB Kabupaten Garut, kemarin.
Pada pelaksanaan UN hari ke tiga ini, siswa SLB tersebut me ngerjakan soal Bahasa Inggris dengan dibantu pengawas dan guide. Peran pengawas dan gui de adalah untuk mem ba cakan soal Bahasa Inggris berka limat panjang.“Siswa peserta UN di sekolah kami dibantu dibacakan soal nya karena khawatir tidak cu kup waktu. Untuk jawabannya, dia yang mengerjakan sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, siswa peserta UN di SLB YKB Kabupaten Garut, Aap Abdul Rojakmengaku ke sulitan dalam membaca soal Bahasa Inggris. Menurutnya, soal ujian kali ini berbeda dengan mata pelajaran sebelumnya. “Membacanya lumayan sulit karena berbeda dengan mata pelajaran sebelumnya. Namun saya kerjakan dan isi jawab annya dengan sebaik mungkin. Mudah-mudahan nilainya bagus,” tuturnya.
Di SLB tersebut, saat ini jumlah total keseluruhan siswa dari kelas 1 hingga 3 tercatat se banyak lima orang. Siswa kelas 1 dan dua samasama berjumlah dua orang, sementara kelas 3 satu orang.
Fani ferdiansyah
Di sekolah ini, hanya satu siswa yang mengikuti UN SMP dan sederajat. “Sebelumnya terdapat dua sis wa yang mesti ikut UN. Namun tiga bulan sebelum UN berl angsung, seorang siswa mening gal dunia. Sehingga yang ikut UN di sekolah kami hanya se orang saja,” kata Dudi Kusnadi, Guru SLB Tunanetra YKB Kabupaten Garut, kemarin.
Pada pelaksanaan UN hari ke tiga ini, siswa SLB tersebut me ngerjakan soal Bahasa Inggris dengan dibantu pengawas dan guide. Peran pengawas dan gui de adalah untuk mem ba cakan soal Bahasa Inggris berka limat panjang.“Siswa peserta UN di sekolah kami dibantu dibacakan soal nya karena khawatir tidak cu kup waktu. Untuk jawabannya, dia yang mengerjakan sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, siswa peserta UN di SLB YKB Kabupaten Garut, Aap Abdul Rojakmengaku ke sulitan dalam membaca soal Bahasa Inggris. Menurutnya, soal ujian kali ini berbeda dengan mata pelajaran sebelumnya. “Membacanya lumayan sulit karena berbeda dengan mata pelajaran sebelumnya. Namun saya kerjakan dan isi jawab annya dengan sebaik mungkin. Mudah-mudahan nilainya bagus,” tuturnya.
Di SLB tersebut, saat ini jumlah total keseluruhan siswa dari kelas 1 hingga 3 tercatat se banyak lima orang. Siswa kelas 1 dan dua samasama berjumlah dua orang, sementara kelas 3 satu orang.
Fani ferdiansyah
(ftr)