TNI Temukan 20 Hektare Ladang Ganja di Madina
A
A
A
MEDAN - Personel TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 123/Rajawali menemukan ladang ganja seluas 20 hektare di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut).
Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan Kolonel Inf Enoh Solehuddin mengatakan, ladang ganja tersebut ditemukan di 15 titik yang tersebar di wilayah Desa Simangambat dan Desa Hutatua, Kecamatan Tambangan, Madina.
"Untuk mengelabui orang, ganja itu ditanam di sela-sela tanaman cabai dan sayur-sayuran di daerah tersebut," kata Enoh ketika dikonfirmasi, Rabu (6/5/2015).
Enoh menjelaskan, ladang ganja tersebut berada di lokasi perbukitan jauh dari permukiman warga. Kondisi medannya rata-rata memiliki kemiringan 60 derajat. "Jadi, lokasinya memang di perbukitan," katanya.
Menurut Enoh, ladang ganja di areal 20 hektare itu ditemukan pasukan yang dipimpin langsung Komandan Batalyon Infanteri 123/Rajawali Letkol Inf Septa Viandi. Mereka melakukan patroli di kawasan itu pada Selasa (5/5/2015). Namun, penanam dan penjaga ladang diduga telah melarikan diri sebelum petugas tiba.
Pohon ganja yang ditemukan sudah siap panen. Rata-rata tinggi batang ganjanya lebih dari 2 meter. "Ada juga ditemukan ganjanya diduga baru ditanam, tanamannya masih setinggi lutut," katanya.
Dari lokasi itu, lanjut Enoh, petugas juga menemukan barang bukti berupa handphone, jam tangan, senjata tajam, dan senjata panah bambu. Ditemukan pula 1,5 karung ganja kering siap edar.
Ada dugaan ganja itu ditanami warga yang tinggal di sekitar. "Ladang ini digarap masyarakat Kampung Pardomuan," jelas Enoh.
Tanaman ganja yang siap panen itu langsung dicabuti. Setelah ditumpuk, semuanya dimusnahkan dengan cara dibakar.
Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan Kolonel Inf Enoh Solehuddin mengatakan, ladang ganja tersebut ditemukan di 15 titik yang tersebar di wilayah Desa Simangambat dan Desa Hutatua, Kecamatan Tambangan, Madina.
"Untuk mengelabui orang, ganja itu ditanam di sela-sela tanaman cabai dan sayur-sayuran di daerah tersebut," kata Enoh ketika dikonfirmasi, Rabu (6/5/2015).
Enoh menjelaskan, ladang ganja tersebut berada di lokasi perbukitan jauh dari permukiman warga. Kondisi medannya rata-rata memiliki kemiringan 60 derajat. "Jadi, lokasinya memang di perbukitan," katanya.
Menurut Enoh, ladang ganja di areal 20 hektare itu ditemukan pasukan yang dipimpin langsung Komandan Batalyon Infanteri 123/Rajawali Letkol Inf Septa Viandi. Mereka melakukan patroli di kawasan itu pada Selasa (5/5/2015). Namun, penanam dan penjaga ladang diduga telah melarikan diri sebelum petugas tiba.
Pohon ganja yang ditemukan sudah siap panen. Rata-rata tinggi batang ganjanya lebih dari 2 meter. "Ada juga ditemukan ganjanya diduga baru ditanam, tanamannya masih setinggi lutut," katanya.
Dari lokasi itu, lanjut Enoh, petugas juga menemukan barang bukti berupa handphone, jam tangan, senjata tajam, dan senjata panah bambu. Ditemukan pula 1,5 karung ganja kering siap edar.
Ada dugaan ganja itu ditanami warga yang tinggal di sekitar. "Ladang ini digarap masyarakat Kampung Pardomuan," jelas Enoh.
Tanaman ganja yang siap panen itu langsung dicabuti. Setelah ditumpuk, semuanya dimusnahkan dengan cara dibakar.
(zik)