Tipu Warga, Oknum LSM Ditangkap Polisi
A
A
A
MAJALENGKA - Oknum Ketua LSM di Kabupaten Majalengka beinisial "Ds" diduga melakukan penipuan terhadap seorang warga asal Desa Cengal Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka.
Dia menjanjikan kepada Ajat, korban penipuan, akan mengangkatnya menjadi tenaga honorer di sebuah sekolah dengan mengeluarkan surat keputusan (SK).
Karena tak kunjung keluar SK honorer tersebut, korban langsung melaporkan kasus tersebut ke pihak Mapolres Majalengka. Atas laporan tersebut aparat langsung menangkap pelaku, dan kini pelaku diamankan di Mapolsek Majalengka.
Kapolsek Majalengka, AKP Yahya membenarkan adanya kejadian tersebut, dan saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Majalengka untuk dimintai keterangan.
"Sebenarnya korban melapor ke Mapolres Majalengka, namun dilimpahkan oleh Polres ke Polsek karena delik aduannya ada di Kecamatan Majalengka," katanya.
Menurut dia, kasus ini masih dalam penyelidikan dan pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka. Namun dari keterangan yang diperoleh, kasus tersebut bermula ketika pelaku menjanjikan akan mengangkat korban menjadi seorang tenaga honorer di sebuah sekolah.
Sebagai kompensasinya, pelaku meminta upah imbalan biaya administrasi sebesar Rp 16 juta dari korban.
"Korban pun menyanggupinya, dengan syarat SK tenaga honorer harus dikeluarkan. Tapi hingga saat ini SK yang diminta tak kunjung ada, hingga akhirnya korban menuntut uangnya dikembalikan lagi," ujarnya.
Karena hanya diberikan harapan palsu, dan hanya berjanji akan melunasinya namun tidak juga dilunasi, akhirnya korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Majalengka."Korban bernama Ajat, kejadiannya pada Juli 2014. Dan laporannya baru kemarin," katanya.
Pelaku "DS" saat ditanya sejumlah wartawan di Mapolsek Majalengka tidak menampik kejadian tersebut. Namun menurut dia, pihaknya sudah berusaha memasukan korban untuk menjadi honorer di Desa Cengal Kecamatan Maja.
"Saya sudah masukan dia untuk honor mengajar, tapi dia menuntut SK Honorer, dan saya belum bisa menyanggupinya," ujarnya.
Karena SK honorer tidak ada, lanjut dia, korban akhirnya meminta uangnya dikembalikan lagi. "Secepatnya saya lagi berusaha melunasinya. Saat ini saya sedang berkoordinasi dengan tim saya," ujar Ds.
Dia menjanjikan kepada Ajat, korban penipuan, akan mengangkatnya menjadi tenaga honorer di sebuah sekolah dengan mengeluarkan surat keputusan (SK).
Karena tak kunjung keluar SK honorer tersebut, korban langsung melaporkan kasus tersebut ke pihak Mapolres Majalengka. Atas laporan tersebut aparat langsung menangkap pelaku, dan kini pelaku diamankan di Mapolsek Majalengka.
Kapolsek Majalengka, AKP Yahya membenarkan adanya kejadian tersebut, dan saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Majalengka untuk dimintai keterangan.
"Sebenarnya korban melapor ke Mapolres Majalengka, namun dilimpahkan oleh Polres ke Polsek karena delik aduannya ada di Kecamatan Majalengka," katanya.
Menurut dia, kasus ini masih dalam penyelidikan dan pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka. Namun dari keterangan yang diperoleh, kasus tersebut bermula ketika pelaku menjanjikan akan mengangkat korban menjadi seorang tenaga honorer di sebuah sekolah.
Sebagai kompensasinya, pelaku meminta upah imbalan biaya administrasi sebesar Rp 16 juta dari korban.
"Korban pun menyanggupinya, dengan syarat SK tenaga honorer harus dikeluarkan. Tapi hingga saat ini SK yang diminta tak kunjung ada, hingga akhirnya korban menuntut uangnya dikembalikan lagi," ujarnya.
Karena hanya diberikan harapan palsu, dan hanya berjanji akan melunasinya namun tidak juga dilunasi, akhirnya korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Majalengka."Korban bernama Ajat, kejadiannya pada Juli 2014. Dan laporannya baru kemarin," katanya.
Pelaku "DS" saat ditanya sejumlah wartawan di Mapolsek Majalengka tidak menampik kejadian tersebut. Namun menurut dia, pihaknya sudah berusaha memasukan korban untuk menjadi honorer di Desa Cengal Kecamatan Maja.
"Saya sudah masukan dia untuk honor mengajar, tapi dia menuntut SK Honorer, dan saya belum bisa menyanggupinya," ujarnya.
Karena SK honorer tidak ada, lanjut dia, korban akhirnya meminta uangnya dikembalikan lagi. "Secepatnya saya lagi berusaha melunasinya. Saat ini saya sedang berkoordinasi dengan tim saya," ujar Ds.
(nag)