Harimau Sumatera Mati Terjerat Perangkap Babi
A
A
A
PADANG - Warga Nagari Pelangai Gadang, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat digegerkan penemuan seekor harimau yang terjerat dalam perangkap babi milik Darwin (55), Sabtu (2/5/2015).
Awalnya, Darwin menduga harimau itu masih hidup. Dia lalu melaporkan kepada warga dan kepolisian. Pihak kepolisian langsung melaporkan kejadian itu kepada Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.
"Setelah kita melakukan identifikasi, kita langsung membawa harimau itu ke Kantor BKSDA, sebab kondisi bangkai harimau sumatera ini sudah membusuk," kata Kepala Satuan Tugas Polisi Hutan BKSDA Sumbar Zulmi Gusrul di Kantor BKSDA, Senin (4/5/2015).
Lanjut Zulmi, harimau yang ditemukan itu sepanjang 80 cm, dengan kelamin betina dan berusia 10 tahun. Lokasi penemuan di sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) atau di kebun karet yang berjarak 3 km dari permukiman warga.
"Harimau ini mati karena mengalami luka di bagian kepala dan badan," ujarnya.
Dari laporan warga, kata Zulmi, diperkirakan ada tiga ekor harimau, masing-masing satu jantan dan satu betina, serta anaknya.
"Yang terjerat ini kelamin betina. Harimau tersebut kerap memangsa ternak warga. Itu pun yang dimakannya bagian zakar sapi jantan. Kita menduga itu latihan berburu pada anaknya," katanya.
BKSDA mengimbau masyarakat berhati-hati dan menjauhkan ternak dari bibir hutan atau tempat rawan harimau. "Kita juga akan membuat tim untuk melakukan investigasi kematian harimau tersebut dalam waktu dekat," ujarnya.
Sementara, setelah diidentifikasi, harimau sumatera yang telah membusuk itu langsung dikubur di belakang Kantor BKSDA. "Jika tidak dibawa, kulitnya diambil warga, sehingga kita angkut ke Padang," katanya.
Harimau sumatera adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di Pulau Sumatera. Harimau ini merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini.
Hewan ini terancam punah dan masuk dalam daftar merah spesies terancam, sesuai rilis Lembaga Konservasi Dunia (IUCN). Populasinya diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di taman-taman nasional di Sumatera. Sejak tahun 1998 sampai 2000, tercatat 66 ekor harimau sumatera terbunuh.
Awalnya, Darwin menduga harimau itu masih hidup. Dia lalu melaporkan kepada warga dan kepolisian. Pihak kepolisian langsung melaporkan kejadian itu kepada Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.
"Setelah kita melakukan identifikasi, kita langsung membawa harimau itu ke Kantor BKSDA, sebab kondisi bangkai harimau sumatera ini sudah membusuk," kata Kepala Satuan Tugas Polisi Hutan BKSDA Sumbar Zulmi Gusrul di Kantor BKSDA, Senin (4/5/2015).
Lanjut Zulmi, harimau yang ditemukan itu sepanjang 80 cm, dengan kelamin betina dan berusia 10 tahun. Lokasi penemuan di sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) atau di kebun karet yang berjarak 3 km dari permukiman warga.
"Harimau ini mati karena mengalami luka di bagian kepala dan badan," ujarnya.
Dari laporan warga, kata Zulmi, diperkirakan ada tiga ekor harimau, masing-masing satu jantan dan satu betina, serta anaknya.
"Yang terjerat ini kelamin betina. Harimau tersebut kerap memangsa ternak warga. Itu pun yang dimakannya bagian zakar sapi jantan. Kita menduga itu latihan berburu pada anaknya," katanya.
BKSDA mengimbau masyarakat berhati-hati dan menjauhkan ternak dari bibir hutan atau tempat rawan harimau. "Kita juga akan membuat tim untuk melakukan investigasi kematian harimau tersebut dalam waktu dekat," ujarnya.
Sementara, setelah diidentifikasi, harimau sumatera yang telah membusuk itu langsung dikubur di belakang Kantor BKSDA. "Jika tidak dibawa, kulitnya diambil warga, sehingga kita angkut ke Padang," katanya.
Harimau sumatera adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di Pulau Sumatera. Harimau ini merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini.
Hewan ini terancam punah dan masuk dalam daftar merah spesies terancam, sesuai rilis Lembaga Konservasi Dunia (IUCN). Populasinya diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di taman-taman nasional di Sumatera. Sejak tahun 1998 sampai 2000, tercatat 66 ekor harimau sumatera terbunuh.
(zik)